Geger! Anggota DPRD Kudus Tertangkap Judi, Ngaku Kuli Gabah saat Digerebek

Anggota DPRD Kudus ditangkap saat bermain judi di Undaan
Sumber :
  • instagram @polreskudus

Viva, Banyumas - Insiden penggerebekan perjudian di Kecamatan Undaan, Kudus, pada Minggu (20/7/2025) dini hari, menggemparkan publik. Lima orang ditangkap oleh aparat Polres Kudus dalam operasi tersebut. Namun, yang paling mengejutkan, salah satu pelaku ternyata merupakan anggota DPRD Kudus aktif berinisial S.

Wali Murid Eks Caleg Gagal Minta Maaf ke Guru Madin Usai Tuntut Rp 25 Juta Ngaku Trauma Usai Viral

Yang membuat kasus penggerebekan judi ini semakin heboh adalah upaya S yang anggota DPRD Kudus untuk menyamarkan identitasnya sebagai kuli gabah. Saat petugas melakukan penggerebekan sekitar pukul 00.30 WIB, S tidak mengaku sebagai pejabat publik atau anggota DPRD Kudus.

Sebaliknya, ia mengaku sebagai kuli angkut gabah agar tidak terdeteksi sebagai anggota dewan. Informasi dari sumber lapangan menyebutkan bahwa S dengan sengaja berbohong kepada petugas untuk menghindari sorotan media dan potensi hukuman berat.

Erika Carlina Hamil 9 Bulan, Ayah Bayi Diduga Pria yang Ngaku Hubungan Settingan!

Namun penyamaran itu tidak bertahan lama. Setelah dilakukan pemeriksaan mendalam, aparat akhirnya memastikan bahwa S adalah anggota DPRD Kudus yang masih aktif menjabat. Kapolres Kudus, AKBP Heru Dwi Purnomo, membenarkan penangkapan tersebut.

Dalam keterangannya, ia menyatakan bahwa lima orang diamankan dalam razia perjudian, dan salah satunya adalah anggota dewan.

Viral Istri TNI Selingkuh dengan Polisi: Digerebek Tanpa Busana di Bengkulu

“Yang ditangkap lima orang. Salah satunya inisial S, anggota dewan, turut serta bermain judi,” tegas AKBP Heru dalam Konferensi Persnya pada 21 Juli 2025 di Kudus.

Dalam operasi tersebut, polisi juga menyita barang bukti berupa uang tunai sekitar Rp1 juta yang diduga digunakan sebagai taruhan. Pasca penangkapan, S diketahui langsung mengundurkan diri dari jabatan Ketua DPD Partai NasDem Kudus.

Pernyataan pengunduran diri disampaikan setelah pengurus DPW Partai NasDem Jawa Tengah menemui S di tahanan Polres Kudus. Wakil Ketua DPW Partai NasDem Jateng, Akhwan, membenarkan hal tersebut. Ia mengatakan bahwa langkah pengunduran diri merupakan bentuk tanggung jawab politik atas tindakan yang dilakukan S.

Skandal ini memicu kekecewaan publik, terutama masyarakat Kudus yang selama ini menaruh harapan besar pada wakil-wakilnya di parlemen.

Banyak pihak mendesak agar penanganan kasus ini dilakukan secara transparan dan tuntas, tanpa perlindungan hukum karena status pelaku sebagai pejabat. Kasus ini menambah daftar panjang pejabat publik yang tersandung masalah hukum akibat perilaku menyimpang.

Kejadian ini juga menjadi peringatan keras bahwa integritas dan tanggung jawab moral merupakan hal mutlak bagi setiap wakil rakyat. Polres Kudus masih terus mendalami kasus tersebut, termasuk kemungkinan adanya jaringan perjudian yang lebih luas di wilayah tersebut