Mobil Damkar Baru Cilacap Rp Miliaran Masih Menganggur, Belum Lolos Verifikasi?
- instagram @damkarcilacap
Viva, Banyumas - Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, baru saja menerima satu unit armada mobil pemadam kebakaran baru dengan kapasitas tangki air sebesar 3.000 liter. Kendaraan pemadam yang digadang-gadang senilai miliaran rupiah ini diharapkan dapat memperkuat pelayanan penanganan kebakaran, khususnya di wilayah Cilacap bagian barat.
Namun hingga saat ini, mobil tersebut masih belum dioperasikan. Penjabat Sekretaris Daerah Cilacap sekaligus Kepala Satuan Polisi Pamong Praja, Sadmoko, menyampaikan bahwa mobil damkar baru tersebut masih dalam tahap pengecekan spesifikasi atau verifikasi teknis.
Pemerintah Kabupaten Cilacap ingin memastikan bahwa armada tersebut benar-benar sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan dalam kontrak pengadaan. Sadmoko dikutip dari akun Instagram @cilacap_info.id mengatakan Tahun ini, Damkar mendapatkan armada baru, tetapi belum kami operasikan karena masih dalam tahap pengecekan spek dan lain-lain.
Ia menegaskan bahwa pemerintah daerah tidak akan main-main soal pengadaan barang, terlebih yang berkaitan dengan penanganan darurat. Bila ditemukan ketidaksesuaian spesifikasi, maka kendaraan akan dikembalikan kepada pihak vendor tanpa kompromi.
Sadmoko menegaskan Kalau tidak sesuai spek, tidak akan kita bayar dan akan dikembalikan. Ini bagian dari komitmen kami terhadap transparansi dan akuntabilitas. Rencananya, armada baru tersebut akan ditempatkan di Pos Pemadam Kebakaran Sidareja.
Wilayah Sidareja selama ini dikenal memiliki cakupan yang luas dan membutuhkan tambahan armada untuk mempercepat respons kebakaran.
Sayangnya, karena proses verifikasi masih berlangsung, mobil tersebut sementara masih disimpan di Pos Damkar Cilacap Kota sambil menunggu kelengkapan administrasi dan finalisasi teknis.
Dengan penambahan satu armada baru ini, Damkar Cilacap kini memiliki sembilan unit mobil pemadam dan satu mobil penyelamatan yang tersebar di pos Cilacap, Kroya, Sidareja, dan Majenang. Menurut Sadmoko, idealnya setiap pos memiliki minimal tiga armada agar operasional darurat dapat berjalan optimal.
Penambahan ini sangat penting, tapi juga harus dipastikan kualitas dan spesifikasi barang. Jangan sampai asal terima tapi tak bisa digunakan maksimal.
Pemerintah berharap dalam waktu dekat proses verifikasi bisa selesai, sehingga armada baru tersebut segera dapat mendukung upaya penanganan bencana kebakaran secara cepat dan efektif, khususnya di wilayah barat Cilacap yang cukup rawan