Cilacap Digasak Jadi Singapore of Java, Target Baru Industri Jateng Selatan
- Pemkab Cilacap
Viva, Banyumas - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menargetkan Kabupaten Cilacap menjadi pusat pertumbuhan industri di wilayah selatan Jateng. Langkah strategis ini didorong oleh Gubernur Jawa Tengah Ahmad Lutfi dengan mempercepat perubahan status Kawasan Peruntukan Industri (KPI) Cilacap menjadi Kawasan Industri (KI).
Perubahan status ini diyakini akan mempercepat arus investasi, meningkatkan daya saing, dan memperluas lapangan kerja bagi masyarakat Cilacap dan sekitarnya. Bahkan, Bupati Cilacap Syamsul Aulia Rachman optimis daerahnya akan menjadi “Singapore of Java”, sebuah pusat industri yang maju layaknya Negeri Singa.
Menurut Syamsul, Cilacap memiliki modal yang sangat kuat. Lokasi strategis di pesisir selatan Jawa membuatnya memiliki akses laut yang memadai. Infrastruktur pelabuhan yang mumpuni menjadi pintu masuk barang dan bahan baku industri.
Selain itu, dukungan penuh dari pemerintah daerah dan provinsi menjadi faktor penting untuk menarik minat investor. Dikutip dari akun Instagram @cilacap_info.id, Syamsul mengatakan Cilacap punya modal besar, mulai dari lokasi strategis, pelabuhan internasional, hingga dukungan penuh pemerintah. Ini harus dimanfaatkan maksimal untuk pertumbuhan industri.
Untuk mendukung pengembangan kawasan industri, Pemkab Cilacap telah menyiapkan 900 hektare lahan strategis di wilayah Cilacap Timur.
Sementara itu, Pemprov Jateng juga mengarahkan kawasan industri seluas 1.000 hektare, serta kawasan Bengawan Donan seluas 800 hektare. Sinergi antara Pemkab, Pemprov, dan investor menjadi kunci sukses realisasi proyek ini.
Pemkab Cilacap juga menjalin koordinasi dengan Kodam IV/Diponegoro dan kementerian terkait, mengingat sebagian lahan KPI berada di bawah pengelolaan militer. Jika perubahan status dan pembangunan kawasan industri ini berhasil, Cilacap berpotensi menjadi pusat industri modern di selatan Jawa, setara dengan kawasan industri di kota-kota besar.
