Dokter Gadungan Asal Bandung Tipu Wanita DIY dan Jatim, Uang Rp250 Juta Raib!

Christian Kwon, pelaku penipuan cinta digital ditangkap
Sumber :
  • instagram @poldajogja

Viva, Banyumas - Kasus penipuan berkedok asmara kembali terjadi. Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda DIY berhasil membongkar aksi seorang pria asal Bandung yang menyamar sebagai dokter dan menipu empat perempuan dari Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Jawa Timur.

20 Juta Melayang! Maling Gasak Laptop, Tablet, dan Uang Celengan di SD Negeri Purworejo

Modus ini digunakan pelaku untuk meraup keuntungan hingga Rp250 juta hanya lewat hubungan daring. Pelaku berinisial MSP (29), menggunakan identitas palsu sebagai “Christian Kwon,” seorang dokter yang tampak meyakinkan di aplikasi kencan online.

Ia mulai beroperasi sejak November 2023 hingga September 2024, menjalin hubungan emosional secara virtual dengan korbannya, lalu memanipulasi mereka agar mengirimkan uang dengan dalih sedang mengalami tekanan finansial.

Zarof Ricar Divonis 16 Tahun, Terima Gratifikasi Rp915 M dan Emas!

Dikutip dari laman Instagram Polda Jogja, Empat korban yang teridentifikasi berasal dari Sleman (DIY), Kota Yogyakarta, Malang, dan Magetan (Jawa Timur). Mereka tidak pernah bertemu langsung dengan pelaku, karena semua komunikasi dilakukan melalui aplikasi kencan, WhatsApp, dan panggilan video.

Pelaku menjanjikan akan mengembalikan uang para korban setelah menjual aset properti, yang ternyata tidak pernah ada. Penipuan ini terungkap setelah korban utama asal Sleman melaporkan kejadian tersebut ke polisi pada 10 Oktober 2024.

APBN Mei 2025 Tekor Rp21 Triliun, Ke Mana Saja Uangnya Mengalir?

Setelah dilakukan penyelidikan intensif, MSP akhirnya ditangkap pada 11 Juni 2025 di sebuah rumah kontrakan di Bandung, Jawa Barat. Kini, MSP dijerat dengan Pasal 51 ayat (1) jo Pasal 35 UU ITE dan/atau Pasal 378 KUHP tentang Penipuan, dengan ancaman hukuman maksimal 12 tahun penjara dan denda hingga Rp12 miliar.

Kasus ini menjadi peringatan keras bagi masyarakat, terutama pengguna aplikasi kencan daring, untuk lebih berhati-hati dan tidak mudah percaya pada seseorang yang belum pernah ditemui secara langsung.

Verifikasi identitas, logika komunikasi, dan kehati-hatian dalam berbagi informasi pribadi sangat penting agar terhindar dari kejahatan serupa.

Penipuan asmara berbasis digital kini semakin marak. Banyak pelaku yang memanfaatkan rasa empati dan harapan korban terhadap hubungan serius untuk mendapatkan keuntungan finansial.

Maka dari itu, edukasi digital dan kesadaran akan modus penipuan harus terus ditingkatkan