Prabowo Klaim Kemiskinan Turun, Tapi KADIN Bilang Rakyat Tak Punya Uang!
- instagram @prabowo
Viva, Banyumas - Presiden Prabowo Subianto menyampaikan klaim mengejutkan dalam pidatonya pekan ini: angka kemiskinan absolut dan pengangguran di Indonesia diklaim menurun. Pernyataan tersebut disampaikan dengan merujuk pada laporan resmi dari Badan Pusat Statistik (BPS).
"Kepala BPS lapor ke saya angka pengangguran menurun, angka kemiskinan absolut menurun. Ini BPS yang bicara," ujar Prabowo dalam keterangan pers.
Namun, pernyataan optimistis tersebut mendapat respons kritis dari kalangan dunia usaha. Ketua Dewan Pertimbangan Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia, Arsjad Rasjid, menyuarakan keprihatinan atas kondisi ekonomi riil masyarakat.
Menurut Arsjad, meski angka pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di level 4,7 persen, fakta di lapangan menunjukkan daya beli masyarakat terus merosot tajam. Dilansir dari akun Instagram @rumpi_gosip, Arsjad Rasjid mengungkapkan Rakyat sudah tidak punya uang lagi untuk belanja.
Ini bukan hanya soal pertumbuhan, tapi soal ketimpangan struktural yang belum dibenahi. Arsjad menilai bahwa penurunan angka pengangguran tak lantas mencerminkan perbaikan kualitas pekerjaan.
Berdasarkan analisisnya, sekitar 60% angkatan kerja Indonesia masih bekerja di sektor informal—sektor yang rentan, tanpa jaminan sosial, dan pendapatan tak menentu.
Hal ini menyebabkan ekonomi rumah tangga mudah goyah saat menghadapi tekanan, baik dari dalam negeri maupun imbas global. Ia juga menyoroti bahwa penciptaan lapangan kerja formal masih berjalan lambat.