Jateng dan Fujian Kompak Garap Laut! Ini Proyek Diam diam yang Mulai Dibuka ke Publik

Penandatanganan kerja sama Jateng dan Fujian
Sumber :
  • Pemprov Jateng

Viva, Banyumas - Kerja sama antara Jateng dan Fujian kembali menunjukkan perkembangan signifikan. Dalam pertemuan resmi pada 24 Juni 2025, kedua provinsi itu sepakat untuk garap laut secara serius melalui penandatanganan perjanjian strategis.

Butuh Rp 3 Miliar! Apa yang Terjadi di Balik Proyek Lampu Jalan Rembang di 438 Titik?

Salah satu proyek diam-diam yang selama ini dibangun perlahan, kini mulai dibuka ke publik, menunjukkan arah baru dari kemitraan Sister Province yang telah terjalin lebih dari 20 tahun.

Provinsi Jateng dan Fujian memiliki potensi kelautan yang besar, sehingga langkah garap laut bersama menjadi pijakan baru bagi hubungan bilateral ini. Beberapa proyek diam diam yang sebelumnya hanya dibahas dalam lingkup terbatas, kini mulai dibuka ke publik sebagai bentuk transparansi dan bukti komitmen bersama membangun sektor kelautan yang kompetitif.

Proyek Bronjong Karangpucung Cilacap Disorot: Tak Ada Plang, Jalan Rusak Parah!

Keterlibatan Jateng dan Fujian dalam kerja sama ini tidak hanya sebatas wacana. Serangkaian proyek diam-diam yang dulunya belum terungkap, kini perlahan dibuka ke publik, seperti pelatihan ekspor budidaya laut dan penguatan UMKM kelautan.

Langkah garap laut ini dinilai akan membawa dampak signifikan bagi perekonomian kedua wilayah.

SPMK Sudah Jalan, Tapi 24 Proyek Cilacap Masih Tertahan, Kenapa?

Dilansir dari Humas Jateng, Salah satu proyek yang mulai terbuka ke publik adalah program pelatihan teknis budidaya ikan berstandar ekspor.

Dalam kerja sama ini, sebanyak 20 pelaku usaha perikanan dari Jawa Tengah akan mendapatkan transfer pengetahuan langsung dari ahli kelautan Fujian, mencakup teknik modern hingga pengelolaan hasil laut berorientasi ekspor.

Program ini bertujuan meningkatkan kapasitas SDM lokal agar mampu bersaing di pasar global. Tak hanya itu, penandatanganan kesepahaman antara Kabupaten Klaten dan Kota Zhangzhou juga menambah daftar panjang kolaborasi yang kini mulai menjalar ke tingkat kabupaten/kota.

Fokus kerja sama tidak hanya pada perikanan, tapi juga pendidikan, ekonomi, dan kebudayaan, yang semuanya bertujuan memperkuat jalinan antarwilayah dan mendongkrak potensi ekspor Jawa Tengah ke Tiongkok.

Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi menegaskan bahwa kerja sama ini bukan sekadar simbolik. Ia bahkan merencanakan kunjungan balasan ke Fujian pada September 2025 bersama jajaran kepala daerah.

Ini menjadi langkah konkret untuk membuka akses event ekonomi internasional di Fujian sekaligus memperluas pasar produk Jateng. Nilai investasi Fujian ke Jawa Tengah pun terbilang besar.

Selama triwulan pertama 2025, investasi Tiongkok ke Jateng mencapai Rp12,19 triliun, dan ekspor ke RRT dari Januari–April 2025 menembus 165,94 juta dolar AS. Ini membuktikan kerja sama tersebut memberikan dampak nyata terhadap perekonomian daerah.

Kolaborasi ini disebut sebagai bagian dari implementasi kesepakatan Presiden RI Prabowo Subianto dan Presiden RRT Xi Jinping, serta menjadi bukti bahwa diplomasi daerah bisa menghadirkan manfaat konkret bagi masyarakat