Anak Usaha Konglomerat Prajogo Pangestu IPO! CDIA Targetkan Dana Rp2,3 Triliun
- pexel @Jakub Zerdzicki
Viva, Banyumas - CDIA atau PT Chandra Daya Investasi Tbk, yang merupakan anak usaha dari konglomerat ternama Prajogo Pangestu, tengah bersiap mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 30 Juni 2025.
Lewat aksi IPO ini, perusahaan akan membuka peluang baru dalam penguatan bisnis logistik dan pelabuhan di kawasan Asia Tenggara. Sebagai bagian dari jaringan bisnis milik konglomerat Prajogo Pangestu, anak usaha ini menetapkan target dana sebesar Rp2,3 triliun dalam penawaran saham perdana.
Dana hasil IPO tersebut akan dialokasikan untuk pembangunan infrastruktur logistik modern dan pengembangan fasilitas penyimpanan strategis yang akan menopang pertumbuhan industri kawasan.
Melalui langkah IPO ini, anak usaha milik Prajogo Pangestu ingin memperkuat posisinya sebagai pemain utama di sektor logistik Asia Tenggara. Dengan target Rp2,3 triliun, CDIA berambisi mengakselerasi ekspansi bisnis secara signifikan dan menunjukkan bahwa sinergi dengan grup konglomerat besar dapat membuka peluang investasi jangka panjang yang menjanjikan.
Dilansir dari laman Instagram @faktafakta, Sebagai bagian dari Grup Chandra Asri yang dikenal kuat di sektor industri dan energi, CDIA akan melepas sekitar 12,5 miliar saham atau setara dengan 10 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh.
Rentang harga yang ditawarkan berada di kisaran Rp170 hingga Rp190 per saham. Jika seluruh saham terserap pasar, CDIA diproyeksikan memiliki valuasi mencapai Rp21 hingga Rp24 triliun, dengan price earning ratio (PER) sekitar 43–48 kali estimasi laba.
Langkah IPO ini dinilai strategis mengingat posisi CDIA sebagai anak usaha konglomerat Prajogo Pangestu yang memiliki rekam jejak kuat dan jaringan luas di industri petrokimia dan logistik.
Dana hasil IPO sebesar Rp2,3 triliun akan difokuskan untuk membangun fasilitas logistik terpadu, pengembangan pelabuhan modern, serta meningkatkan kapasitas penyimpanan bahan industri, menjadikan CDIA pemain potensial di sektor logistik regional.
Menariknya, CDIA juga menawarkan alokasi saham untuk karyawan (ESA) hingga 10 persen dari total penawaran dan menjanjikan dividen hingga 40 persen dari laba bersih tahunan.
Langkah ini mencerminkan komitmen manajemen untuk memberikan nilai tambah kepada pemegang saham dan memperkuat kepercayaan investor jangka panjang.
Dengan dukungan kuat dari Grup Chandra Asri dan visi ekspansi ke pasar Asia Tenggara, IPO CDIA diyakini akan menjadi salah satu aksi korporasi paling prospektif di tahun 2025.
Investor dengan fokus pada sektor logistik dan infrastruktur patut mencermati potensi pertumbuhan perusahaan ini dalam jangka panjang