Pindah ke Singapura, Traveloka Buka bukaan Soal Alasan dan Komitmennya di RI
- instagram @traveloka
Viva, Banyumas - Traveloka akhirnya buka-bukaan soal keputusan mereka untuk pindah kantor pusat ke Singapura. Perusahaan rintisan di sektor pariwisata digital ini menegaskan bahwa langkah tersebut merupakan bagian dari strategi bisnis global.
Meski begitu, Traveloka memastikan bahwa komitmennya terhadap pasar RI tidak akan goyah, dan semua layanan kepada konsumen di Indonesia tetap berjalan normal. Langkah pindah ke Singapura ini dinilai Traveloka sebagai cara untuk memperluas jaringan bisnis dan mempermudah akses ke sumber pendanaan internasional.
Dalam pernyataannya, Traveloka buka-bukaan menyebut bahwa meski pusat legalitas dialihkan, operasional di RI tetap menjadi inti. Mereka menyatakan bahwa keputusan ini bukan karena melemahkan posisi di Indonesia, melainkan bagian dari pertumbuhan strategis.
Traveloka juga menjelaskan bahwa hampir 2.000 karyawannya masih bekerja di kantor operasional di BSD, menunjukkan komitmennya yang kuat di RI. Dengan pindah ke Singapura, mereka menargetkan efisiensi dan ekspansi internasional, namun tetap menjaga identitasnya sebagai perusahaan yang lahir dan besar di Indonesia.
Traveloka berharap langkah ini tidak disalahartikan, dan masyarakat memahami alasan di balik strategi bisnis yang mereka ambil.
Menurut mantan Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara, ada beberapa alasan umum mengapa startup seperti Traveloka memilih Singapura sebagai lokasi kantor pusat. Salah satunya adalah kemudahan dalam mengakses pendanaan global dan memfasilitasi proses pencatatan saham perdana atau Initial Public Offering (IPO).
Dilansir dari laman Instagram @voktis.id, Rudiantara mengatakan Mungkin karena ukurannya besar, mereka butuh dual listing. Investor dalam negeri mungkin belum bisa menyerap seluruh kebutuhan dana IPO Meskipun tidak secara langsung menjelaskan alasan strategis perpindahan, Traveloka menegaskan bahwa operasional mereka di Indonesia tetap stabil.
Traveloka mengatakan Hingga saat ini, tidak ada yang berubah dalam operasional di Indonesia sejak awal berdiri hingga berkembang seperti sekarang. Perusahaan menyatakan tetap berkomitmen dalam mendukung sektor pariwisata Tanah Air melalui kemitraan dengan pelaku usaha perjalanan dari berbagai skala.
Traveloka juga menyebutkan bahwa mereka masih mempekerjakan hampir 2.000 karyawan di Indonesia yang bekerja di kantor pusat operasional mereka di kawasan BSD, Tangerang.
Bahkan, proses rekrutmen terus dilakukan untuk menarik talenta terbaik demi mendorong inovasi berkelanjutan. Hal ini menunjukkan bahwa walaupun pusat manajemen global berpindah, jantung operasional mereka masih berdetak di Indonesia.
Selain Traveloka, tren pemindahan kantor pusat startup ke negara seperti Singapura juga dilakukan oleh beberapa perusahaan India seperti Flipkart dan PhonePe.
Umumnya, alasan utama adalah efisiensi pajak, akses pendanaan global, dan kemudahan regulasi. Meski begitu, setiap perusahaan memiliki pendekatan berbeda dalam mempertahankan pasar domestiknya, sebagaimana yang dicontohkan oleh Traveloka