Adnan Prasetyo Bocah Asal Brebes Kayuh Sepeda 200 KM Demi Bertemu Dedi Mulyadi, Kenapa?
- Tiktok @dehakkimtv
Viva, Banyumas - Adnan Prasetyo, seorang remaja 15 tahun dari Dukuh Kampung Baru, Bumiayu, Brebes, mencuri perhatian publik setelah videonya viral di media sosial. Dalam video itu, Adnan terlihat kayuh sepeda seorang diri sejauh 200 km dari kampung halamannya menuju Subang. Tujuannya sederhana namun menyentuh.
ia ingin bertemu sosok yang ia kagumi, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, dan menyampaikan langsung harapannya. Perjalanan Adnan yang penuh tekad untuk bertemu Dedi Mulyadi bukanlah demi popularitas. Ia mengaku hanya ingin menyuarakan kebutuhan hidupnya kepada pemimpin yang ia percaya bisa mendengarkan.
Dengan semangat tinggi, ia kayuh sepeda ratusan kilometer, menembus cuaca dan lelah demi sampai ke Subang setelah menempuh 200 km perjalanan yang tidak mudah bagi anak seusianya. Meski akhirnya Adnan tidak berhasil langsung bertemu Dedi Mulyadi karena sang gubernur sedang tidak berada di tempat, kisahnya tetap menyentuh banyak hati.
Aksi kayuh sepeda sejauh 200 km itu membuktikan bahwa semangat dan harapan bisa menggerakkan siapa saja, bahkan seorang anak yatim piatu seperti Adnan, untuk mencari perubahan lewat jalur yang ia yakini benar.
Dikutip dari video yang beredar di akun Instagram @dagelan.viral, Bukan untuk mencari sensasi atau ingin viral, niat Adnan sungguh menyentuh.
Ia hanya ingin menyampaikan permintaan bantuan secara langsung kepada sosok pemimpin yang selama ini ia kagumi.
Sayangnya, ketika Adnan tiba di lokasi tujuan, Kang Dedi sedang tidak berada di tempat. Meski begitu, kisah perjuangan bocah ini telah menyentuh banyak hati di dunia maya. Adnan adalah seorang yatim piatu.
Sejak kecil ia ditinggal kedua orang tuanya dan diasuh oleh paman serta bibinya. Ia sempat mengenyam pendidikan di SD Kalierang 01 dan SMP Negeri 2 Bumiayu, namun dikeluarkan saat kelas 2 SMP karena beberapa persoalan.
Upaya warga desa untuk membantunya kembali bersekolah sempat dilakukan oleh seorang ibu bernama Tuti Sri Wahyuningsih yang mencarikannya tempat belajar gratis di madrasah, namun Adnan menolak.
Setelah sempat tinggal di Panti Asuhan Muhammadiyah Bumiayu, Adnan kembali meninggalkannya tanpa pamit.
Hingga akhirnya ia muncul dalam video yang memperlihatkan dirinya tengah mengayuh sepeda seorang diri menuju Subang. Kepala Desa Kalierang, Irma Hamdani, membenarkan bahwa Adnan adalah warganya.
Ia mengungkapkan bahwa warga sebenarnya telah berusaha membantu sebisanya. Kini, perhatian masyarakat pun tertuju pada Adnan.
Kisahnya bukan sekadar viral, tapi menjadi pengingat tentang perjuangan anak muda dalam mencari harapan di tengah kehidupan yang tak ramah. Semoga dari langkah kecil ini, terbuka jalan besar bagi masa depan Adnan