4 Tanda di Lingkungan Kerja yang Terlihat 'Normal' tapi Bikin Pegawai Tertekan, Resign Solusinya?

Ilustrasi tanda di lingkungan kerja membuat pegawai tertekan.
Sumber :
  • Canva

VIVA, Banyumas - Seringkali dianggap 'normal', namun ternyata ada tanda di lingkungan kerja yang membuat pegawai tertekan.

Bukan Karena Bingung, Ini Penjelasan Cewek Bilang "Terserah" Saat Ditanya Mau Apa!

Di tengah kondisi perekonomian tak menentu dan juga badai PHK, masih memiliki pekerjaan adalah sesuatu yang patut disyukuri.

Bekerja sebaik mungkin dan menyelesaikan tugas adalah sesuatu yang penting agar perusahaan tempat bekerja tetap stabil.

Sigap! Pelatihan Kepemimpinan Pegawai di Lingkungan Kabupaten Banyumas

Namun tidak selamanya bekerja itu menyenangkan. Konflik tetap bisa ditemukan di kantor.

Bila jeli, ada tanda-tanda di lingkungan kerja yang seperti telihat 'normal'namun ternyata seringkali membuat pegawai tidak betah.

Kecelakaan Beruntun di Purwokerto, Mobil VS Deretan Sepeda Motor Terparkir Hingga Gerobak

Tanda di Lingkungan Kerja yang Terlihat 'Normal' tapi Bikin Pegawai Tertekan

Dirangkum dari laman Your Tango, inilah empat tanda di lingkungan kerja yang terlihat 'normal' namun sejatinya kerap membuat karyawan jadi tidak betah:

1. Komunikasi yang buruk 

Karyawan menjadi tidak yakin dengan arah yang dituju, tujuan yang harus dicapai, dan bahkan apa yang sebenarnya diharapkan dari mereka. 

Instruksi yang ambigu, informasi yang tidak tersampaikan dengan baik, atau kurangnya umpan balik.

2.Munculnya kelompok-kelompok 

Keberagaman dalam tim seharusnya menjadi kekuatan, namun ketika perbedaan ini justru memicu terbentuknya kelompok-kelompok eksklusif, hal ini dapat menjadi sinyal bahaya. 

Munculnya kelompok-kelompok dapat menciptakan atmosfer yang tidak inklusif.

Sebagian karyawan merasa terpinggirkan atau tidak memiliki akses yang sama terhadap informasi dan kesempatan.

3. Karyawan merasa tidak didengarkan

Karyawan adalah aset berharga perusahaan, dan ide, masukan, serta keluhan mereka memiliki potensi untuk membawa perbaikan dan inovasi. 

Namun, jika karyawan merasa suara mereka tidak didengarkan atau diabaikan, hal ini dapat menimbulkan rasa frustrasi, dan tidak dihargai.

4. Tingkat resign tinggi

Angka resign karyawan yang tinggi (high turnover) adalah sinyal bahaya paling jelas yang mengindikasikan adanya masalah serius dalam organisasi. Kehilangan karyawan tidak hanya 

berarti hilangnya talenta dan pengetahuan, tetapi juga menimbulkan biaya rekrutmen.

Di titik ini, penting bagi pemilik perusahaan untuk menjadi penenangah dan menciptakan lingkungan yang kondusif.