Sering Diucap Tapi Nggak Tahu Asalnya? Ini 10 Istilah Sehari-hari dengan Latar Sejarah Mengejutkan!
- Freepik
Viva, Banyumas –Pernah nggak sih kamu sadar kalau kata tertentu memiliki sejarah yang panjang dan mengejutkan? Banyak kata yang sekarang terasa biasa berasal dari peristiwa penting di masa lalu, termasuk protes sosial, perang, dan kebiasaan orang terkenal. Siap-siap untuk terkejut, karena ini adalah sepuluh istilah sehari-hari yang memiliki asal-usul yang luar biasa.
1. Deadline: Garis yang Mematikan Saat ini
Deadline menjadi momok bagi siswa dan karyawan karena mereka harus menyelesaikan tugas tepat waktu. Namun, dead line di masa Perang Saudara Amerika (1861–1865) adalah jalur di sekitar kamp tahanan. Semua tahanan yang berani melewati garis ini akan ditembak mati segera. Karena itu disebut garis mati, yang berarti mati.
2. Bigwig: Wig yang Menunjukkan Kekuatan
Seseorang yang disebut sebagai bigwig menunjukkan bahwa dia adalah orang penting. Tapi tahukah Anda bahwa para bangsawan Eropa memakai wig besar untuk menunjukkan status sosial mereka pada abad ke-17 dan 18? Orang itu lebih berpengaruh jika wignya lebih besar dan mewah. Istilah "bigwig" diciptakan untuk menggambarkan individu yang berpengaruh.
3. Freelance: Ksatria yang Menyewakan Tombak
Istilah "freelance" sekarang berarti pekerja lepas, tetapi istilah ini berasal dari abad pertengahan. Dahulu, prajurit bayaran menyewakan tombak (lance) mereka ke siapa saja yang mampu membayar, tanpa terikat pada kerajaan tertentu. Istilah "free-lance" juga digunakan.
4. Blockbuster: Bom yang Menghancurkan Kota
Istilah ini berasal dari militer selama Perang Dunia II dan sebelum digunakan untuk menyebut film box office. Bom besar yang dapat menghancurkan sebuah blok kota disebut blockbuster. Karena daya ledaknya yang luar biasa, istilah ini kemudian digunakan untuk menggambarkan film-film besar yang berhasil.
5. Boycott: Nama yang Dibenci Banyak Orang
Istilah ini berasal dari nama Kapten Charles Boycott, seorang tuan tanah Irlandia yang memperlakukan para petani dengan buruk di tahun 1880. Sebagai tanggapan, para petani menolak bekerja untuknya, dan masyarakat berhenti berhubungan dengannya. Sejak saat itu, istilah "boycott" mengacu pada tindakan menolak seseorang atau sesuatu.
6. Quarantine: Isolation selama 40 Hari
Istilah "quaranta giorni" berasal dari bahasa Italia, yang berarti "40 hari karantina". Untuk mencegah penyebaran wabah pes pada abad keempat belas, kapal yang tiba di Venesia harus diisolasi selama empat puluh hari. Dari sini berasal istilah "quarantine", yang sekarang kita kenal sebagai masa isolasi untuk mencegah penyakit menular.
7. Sabotage: Sepatu yang Menghancurkan Mesin
Dulu di Prancis, para pekerja yang protes di pabrik akan melemparkan sabot, sepatu kayu, ke dalam mesin untuk menghentikan produksi. Kata "sabotage", yang berarti penghancuran secara sengaja atau sabotase, berasal dari tindakan ini.
8. Kamikaze: Angin Dewa yang Menyelamatkan Jepang Selama Perang Dunia II
Kamikaze adalah istilah yang mengacu pada pilot Jepang yang melakukan serangan bunuh diri. Tapi sebenarnya, kata ini berasal dari kejadian di abad ke-13 ketika badai besar (disebut kami = dewa, kaze = angin) menghancurkan armada Mongol yang berencana menyerang Jepang.
9. Bluetooth: Nama Raja Viking
Teknologi Bluetooth diberi nama Raja Harald "Bluetooth" Gormsson, penguasa Denmark abad ke-10 yang terkenal karena berhasil menyatukan berbagai suku. Karena teknologi Bluetooth menghubungkan berbagai perangkat, namanya dipilih sebagai simbol koneksi.
10. Sandwich—Makanan yang disukai banyak orang karena kemalasan seorang bangsawan
Namanya diambil dari nama John Montagu, Earl of Sandwich ke-4. Di abad ke-18, dia adalah seorang pejabat Inggris yang suka berjudi. Dia meminta pelayannya menyiapkan daging yang diletakkan di antara dua roti karena dia tidak mau berhenti main kartu hanya untuk makan. Ini adalah asal kata sandwich.
Kata-kata memiliki kisah!
Istilah yang kita ucapkan setiap hari ternyata memiliki sejarah yang tidak biasa. Dari medan perang hingga meja judi, dari Raja Viking hingga buruh pabrik, kata-kata ini memiliki kisah panjang yang akhirnya menjadi bagian dari bahasa kita.