Blak blakan di DPR! Menkeu Purbaya Yudhi Sebut Pertamina Malas Bangun Kilang Baru Janji Sejak 2019 Ternyata Nol Besar
- instagram @menkeuri
Menurut Purbaya, stagnasi pembangunan kilang berdampak langsung pada defisit neraca perdagangan migas. Indonesia masih harus mengimpor BBM dalam jumlah besar karena kapasitas kilang domestik tidak mencukupi kebutuhan konsumsi yang terus meningkat.
Pengamat energi menilai pernyataan Purbaya menunjukkan urgensi pemerintah dalam menuntut akuntabilitas Pertamina. Tanpa percepatan pembangunan kilang, Indonesia akan terus terjebak dalam lingkaran impor energi.
Sementara itu, DPR RI meminta agar Pertamina lebih terbuka soal kendala yang dihadapi dalam proyek kilang. Beberapa anggota dewan bahkan mendesak pemerintah segera mengambil langkah tegas agar proyek tidak sekadar wacana.
Meski begitu, sebagian pihak di internal Pertamina sebelumnya beralasan bahwa proses pembangunan kilang sangat kompleks, membutuhkan investasi jumbo, dan melibatkan kerja sama internasional yang rumit. Namun, alasan ini dinilai tidak bisa menjadi pembenaran jika keterlambatan terjadi bertahun-tahun.
Publik kini menanti tindak lanjut dari sindiran Menkeu Purbaya. Apakah pemerintah akan mendesak Pertamina bekerja lebih serius, atau kembali mencari opsi kerja sama dengan investor asing untuk mewujudkan target kilang baru?
Yang jelas, kebutuhan pembangunan kilang sudah mendesak. Tanpa langkah konkret, Indonesia akan terus bergantung pada impor BBM yang merugikan perekonomian dalam jangka panjang.