Menkeu Purbaya Yudhi Datangkan Ahli Asing Demi Benahi Coretax Pajak, Akhir 2025 Bisa Lancar

Menkeu Purbaya datangkan ahli asing untuk benahi Coretax pajak. Perbaikan ditargetkan satu bulan agar layanan e-Faktur dan e-Filing lebih stabil dan andal

Viva, Banyumas - Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menegaskan pentingnya perbaikan sistem inti administrasi pajak atau Coretax agar lebih cepat, stabil, dan mendukung penerimaan negara. Ia menyoroti bahwa persoalan utama terletak pada sisi teknologi informasi (IT) yang masih kerap menimbulkan gangguan. Sebagai langkah konkret, Purbaya menyampaikan rencana untuk mendatangkan ahli teknologi dari luar negeri. Tujuannya, memperbaiki performa Coretax hanya dalam waktu satu bulan.

“Kita harus pastikan layanan pajak berjalan lancar tanpa hambatan teknis. Untuk itu, kita butuh dukungan tenaga ahli yang berpengalaman di bidang sistem IT kelas dunia,” ujarnya dalam keterangan resmi.yang dikutip dari Viva.

Langkah ini dinilai strategis karena Coretax merupakan tulang punggung administrasi perpajakan Indonesia. Sistem tersebut mencakup layanan krusial seperti e-Faktur, e-Filing, dan aplikasi pendukung lainnya yang digunakan jutaan wajib pajak di seluruh Indonesia. Direktur Jenderal Pajak, Bimo Wijayanto, menambahkan bahwa perbaikan dan stabilisasi Coretax memang sedang berlangsung.

Namun, ia mengakui bahwa proses tersebut tidak selalu mulus dan terkadang menimbulkan downtime. Salah satunya terjadi pada 18 September 2025, ketika layanan e-Faktur Web dan e-Filing tidak bisa diakses selama tiga jam. Dikutio dari Viva Hal Ini bagian dari tahap stabilisasi untuk memastikan sistem benar-benar andal dalam jangka panjang. Harapannya, pada akhir 2025, Coretax bisa berjalan lebih mulus tanpa gangguan berarti. Keputusan mendatangkan ahli asing juga mendapat sorotan publik.

Sebagian menilai langkah ini menunjukkan keseriusan pemerintah dalam mempercepat transformasi digital sektor perpajakan. Dengan teknologi yang lebih andal, diharapkan penerimaan negara dari sektor pajak dapat meningkat signifikan dan memberikan kontribusi optimal bagi pembangunan. Selain itu, perbaikan Coretax juga dipandang sebagai upaya meningkatkan kepercayaan wajib pajak.

Layanan digital yang stabil dan cepat akan memudahkan masyarakat dalam melaksanakan kewajiban perpajakan. Hal ini selaras dengan visi pemerintah untuk mewujudkan sistem perpajakan modern, transparan, dan akuntabel.

Halaman Selanjutnya

Purbaya menegaskan, perbaikan sistem IT bukan sekadar soal teknis, melainkan bagian dari reformasi besar dalam tata kelola perpajakan Indonesia. Kalau sistem pajak kuat, penerimaan negara stabil, maka pembangunan bisa berkelanjutan.