Evakuasi Dramatis Musala Ponpes Sidoarjo, 79 Santri Selamat, 1 Meninggal Ini Kata Polisi

Kata Polisi Tentang Ponpes Runtuh
Sumber :
  • instagram @humaspoldajatim

Musala dua lantai di Ponpes Al Khoziny Sidoarjo runtuh. Sebanyak 79 santri berhasil dievakuasi, namun satu korban meninggal dunia. Evakuasi dilakukan tim gabungan hingga malam

Pemuda Pembawa Celurit Viral di Kendal Ditangkap Polisi di Semarang Setelah Bersembunyi

Viva, Banyumas -Tragedi memilukan terjadi di Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, ketika musala dua lantai di asrama putra Pondok Pesantren Al Khoziny Buduran ambruk pada Senin malam, 29 September 2025.

Peristiwa ini mengejutkan masyarakat setempat, terlebih karena musala tersebut kerap digunakan santri untuk beribadah dan kegiatan sehari-hari. Menurut laporan resmi dari pihak kepolisian, sebanyak 79 korban berhasil dievakuasi dari reruntuhan bangunan.

Tradisi Hukuman Santri Ponpes Al Khoziny: Disuruh Ikut Mengecor Bangunan

Sayangnya, kabar duka datang karena satu orang dilaporkan meninggal dunia akibat tertimpa puing. Kepala Bidang Humas Polda Jawa Timur, Komisaris Besar Polisi Jules Abraham Abast, menjelaskan bahwa para korban langsung dilarikan ke dua rumah sakit berbeda untuk mendapatkan perawatan intensif.

“Di RS Hajar terdapat 45 korban, satu di antaranya meninggal dunia. Saat ini sedang dilakukan proses administrasi dan pemulangan jenazah kepada pihak keluarga,” jelasnya dalam keterangan pers pada 29 September 2025 di Polda Jatim.

Geger! Sepasang Lansia Asal Karangmoncol Purbalingga Ditemukan Tewas di Rumahnya

Tim gabungan yang terdiri dari Polri, Basarnas, TNI, serta sejumlah relawan dikerahkan untuk mengevakuasi para korban. Proses pencarian dilakukan dengan bantuan alat berat dan pencahayaan darurat mengingat kondisi lokasi yang cukup gelap pasca-kejadian.

Upaya ini berlangsung hingga larut malam demi memastikan tidak ada korban lain yang masih terjebak di bawah reruntuhan.

Evakuasi berjalan penuh tantangan karena puing-puing bangunan menutup akses. Tim penyelamat harus ekstra hati-hati agar tidak menimbulkan risiko baru. Hingga dini hari, proses pencarian dan pembersihan terus dilakukan secara bergantian.

Musala tersebut diketahui menjadi pusat aktivitas santri, sehingga peristiwa ini meninggalkan luka mendalam bagi keluarga besar Pondok Pesantren Al Khoziny.

Para pengurus pondok menyampaikan rasa duka mendalam dan berharap semua korban yang terluka segera pulih.

Sementara itu, aparat kepolisian telah memasang garis pengaman di sekitar lokasi untuk mencegah warga mendekat. Investigasi penyebab ambruknya bangunan akan dilakukan setelah proses evakuasi selesai.

Dugaan sementara, faktor konstruksi dan usia bangunan menjadi perhatian utama dalam penyelidikan. Peristiwa ini mengingatkan pentingnya standar keamanan bangunan, khususnya di lembaga pendidikan yang menampung banyak santri.

Pemerintah daerah bersama aparat terkait diharapkan dapat melakukan evaluasi menyeluruh agar kejadian serupa tidak terulang.

Duka mendalam masih menyelimuti Ponpes Al Khoziny. Para santri yang selamat kini mendapatkan pendampingan psikologis, sementara doa dan dukungan terus mengalir dari masyarakat sekitar