Viral! Penampilan Dolalak di Wonosobo dengan Latar Spanduk Maulid Nabi Dinilai Tidak Etis, Begini Fakta Sebenarnya
- Tiktok @Garenk_TJR
Video Dolalak berlatar spanduk Maulid Nabi viral. Warga Wonosobo meluruskan, keduanya acara berbeda: Maulid Nabi 8 September 2025, Dolalak 9 September 2025
Viva, Banyumas - Media sosial kembali dihebohkan dengan beredarnya sebuah video yang menampilkan pertunjukan tari Dolalak dengan latar belakang spanduk bertuliskan Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. Video tersebut viral setelah pertama kali diunggah oleh akun TikTok @Garenk_TJR dan kemudian menyebar luas melalui berbagai platform.
Dalam video berdurasi singkat itu, tampak sekelompok penari Dolalak tampil di atas panggung dengan penuh semangat. Namun, keberadaan spanduk Maulid Nabi di bagian belakang membuat sebagian warganet mengira bahwa pertunjukan Dolalak tersebut digelar bersamaan dengan acara peringatan Maulid Nabi.
Spekulasi pun bermunculan. Sebagian netizen mengkritik, sementara yang lain mempertanyakan kebenarannya. Untuk meluruskan isu tersebut, pengunggah video, @Garenk_TJR, memberikan klarifikasi langsung.
Ia menegaskan bahwa kabar yang beredar tidak benar. “Informasi yang beredar itu tidak benar. Ini dua acara berbeda dan tanggalnya juga berbeda,” tulis akun tersebut di akun Tiktok @Garenk_TJR. Keterangan serupa juga datang dari warga Desa Maron, Mutisari, Kabupaten Wonosobo, tempat acara berlangsung.
Menurut mereka, pertunjukan Dolalak merupakan bagian dari tradisi Merti Dusun, sebuah acara adat yang rutin digelar masyarakat setempat. Acara peringatan Maulid Nabi sendiri diselenggarakan pada 8 September 2025, sedangkan pertunjukan Dolalak berlangsung sehari setelahnya, yaitu 9 September 2025.
Posisinya yang berdekatan membuat masyarakat menduga kedua acara ini saling berkaitan, padahal kenyataannya berbeda. Warga juga menjelaskan mengapa spanduk Maulid Nabi masih terlihat saat pentas Dolalak berlangsung.
Ada kemungkinan panitia sengaja tidak menurunkannya karena spanduk dijadikan pembatas atau pengaman di panggung. Selain itu, tidak menutup kemungkinan panitia sekadar lupa melepas spanduk setelah acara peringatan selesai.
“Ini dua acara yang berbeda. Jadi jangan salah paham,” ujar salah seorang warga. Fenomena viral ini sekaligus menunjukkan bagaimana sebuah potongan video dapat menimbulkan salah tafsir di masyarak
at. Tanpa klarifikasi, isu bisa melebar dan memicu perdebatan yang tidak perlu. Bagi masyarakat Wonosobo, Dolalak adalah warisan budaya lokal yang kerap hadir dalam acara adat. Sementara Maulid Nabi merupakan bagian dari tradisi keagamaan yang sakral.
Kedua acara ini sama-sama penting, namun berdiri sendiri dan tidak saling bercampur. Dengan adanya klarifikasi ini, publik diharapkan lebih bijak dalam menyikapi informasi di media sosial. Fakta menunjukkan bahwa pertunjukan Dolalak dan peringatan Maulid Nabi adalah dua acara berbeda yang kebetulan waktunya berdekatan