Penipuan Cerdik di Boyolali: Nenek 93 Tahun Kehilangan Emas dan Uang dalam 4 Menit

Rekaman CCTV menunjukkan aksi cepat penipuan di Boyolali
Sumber :
  • Tiktok @m9winews

Penipuan cerdik di Boyolali, nenek 93 tahun kehilangan cincin emas dan uang dalam 4 menit. Rekaman CCTV menjadi bukti kunci dalam penyelidikan polisi yang tengah mengejar pelaku

Eks Kades Manggis Boyolali Ditahan, Korupsi Rp1 Miliar Bermodus LPj Fiktif

Viva,Banyumas - Pada Sabtu, 20 September 2025, sebuah kejadian penipuan cerdik terjadi di Dukuh Dangean, Desa Gedangan, Kecamatan Cepogo, Boyolali. Korban dalam kejadian ini adalah Mbah Welas, seorang nenek berusia 93 tahun yang saat itu sedang berada di rumah sendirian. Aksi kejahatan yang terjadi begitu cepat meninggalkan jejak, namun tak lebih dari empat menit, pelaku berhasil membawa kabur dua cincin emas seberat 9 gram dan uang tunai sebesar Rp700 ribu.

Dari rekaman CCTV yang berhasil diamankan oleh pihak kepolisian yang salahtunya beredar di media sosial Tiktok @m9winews,, aksi penipuan tersebut berlangsung dengan sangat cepat. Dalam waktu kurang dari 4 menit, pelaku berhasil memasuki rumah korban, mengambil barang berharga, dan meninggalkan lokasi tanpa meninggalkan banyak jejak.

Heboh! Rumah Pompa Rp112 Juta di Boyolali Jadi Sorotan Netizen, Begini Penjelasan Dinas

Kecepatan pelaku dalam menjalankan aksinya ini menunjukkan bagaimana kejahatan dengan modus penipuan bisa terjadi begitu cepat dan tanpa diduga. Mbah Welas, yang sudah lanjut usia, tidak menyadari bahwa dirinya sedang menjadi target kejahatan.

Pelaku diduga menggunakan taktik manipulasi untuk mendapatkan akses ke rumahnya, sebelum dengan cepat melarikan diri setelah mendapatkan barang berharga yang telah mereka incar. Rekaman CCTV yang diperoleh dari sekitar lokasi kejadian memberikan petunjuk penting bagi pihak kepolisian.

Sudah Beristri, Sopir Bank Jateng yang Bawa Kabur Uang 10 Miliar Malah Hidup Serumah dengan Kekasih Muda

Dalam rekaman tersebut, terlihat jelas pelaku yang mengenakan pakaian biasa dan tampak tidak mencurigakan. Meskipun identitas pelaku belum dapat diketahui secara pasti, rekaman ini memberikan bukti kuat bahwa kejadian tersebut direncanakan dengan sangat cermat. Polisi kini tengah melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk menangkap pelaku yang diketahui telah berhasil melarikan diri tanpa tertangkap tangan.

Kejadian ini menjadi salah satu contoh nyata betapa rentannya masyarakat lansia terhadap aksi penipuan yang terjadi di sekitar mereka. Modus yang digunakan oleh pelaku tidak hanya mengandalkan kekerasan, namun juga manipulasi psikologis yang membuat korban merasa aman dan tidak curiga.

Kejahatan semacam ini sering kali menargetkan individu yang lebih tua dan mudah dimanipulasi. Kasus penipuan ini mengingatkan kita akan pentingnya kewaspadaan dalam menjaga keamanan, terutama bagi lansia yang sering kali tinggal sendirian di rumah.

Pemerintah dan masyarakat setempat diharapkan dapat bekerja sama untuk menciptakan lingkungan yang lebih aman, dengan melibatkan teknologi seperti CCTV dan meningkatkan kesadaran akan kejahatan yang bisa terjadi kapan saja