RT di Jakarta Keluhkan Insentif Naik Jadi Rp2,5 Juta: Serba Tanggung, Tak Menutup Biaya
- pexel @ Defrino Maasy
“Kalau dipakai buat kegiatan sosial, dana segitu cepat habis. Padahal RT sering jadi garda terdepan untuk menalangi kebutuhan warga, dari iuran mendadak sampai bantuan sosial. Apalagi harga-harga sekarang naik semua,” tambah Zulfikar. Kenaikan insentif RT memang dimaksudkan untuk meringankan beban para pengurus di lapangan.
Namun, kondisi riil menunjukkan bahwa kebutuhan warga terus bertambah. Tanpa alokasi dana yang lebih proporsional, Ketua RT kerap harus mengeluarkan uang pribadi demi kelancaran kegiatan di lingkungannya.
Pengamat kebijakan publik menilai bahwa polemik ini harus menjadi evaluasi bagi Pemprov DKI. RT bukan sekadar perangkat administratif, melainkan ujung tombak pelayanan masyarakat. Transparansi penggunaan insentif dan kejelasan statusnya—apakah gaji pribadi atau dana operasional—perlu diperjelas agar tidak menimbulkan kebingungan.
Hingga kini, Pemprov DKI belum memberikan penjelasan lebih detail mengenai mekanisme pelaporan dan penggunaan insentif terbaru ini. Warga berharap pemerintah dapat lebih memperhatikan peran RT yang vital, terutama dalam menghadapi dinamika sosial dan ekonomi perkotaan.