Polisi Bongkar Dalang Penculikan Kepala Cabang BRI, Bermula dari Skema Uang Dormant

Polisi ungkap kasus penculikan KCP BRI
Sumber :
  • Polda Metro Jaya

Polda Metro Jaya membongkar kasus penculikan Kepala Cabang BRI. Dalang penculikan berawal dari upaya memanfaatkan uang dormant yang berujung pada aksi keji

Remaja 15 Tahun Diduga Disiksa Polisi Magelang, Ibu Korban Laporkan ke Polda Jateng!

Viva, Banyumas - Polda Metro Jaya akhirnya berhasil mengungkap dalang di balik kasus penculikan dan pembunuhan Kepala Cabang Pembantu (KCP) BRI berinisial MIP (37). Peristiwa ini bermula dari rencana kelompok kriminal yang mencoba memanfaatkan rekening dormant atau rekening tidak aktif untuk memindahkan aliran dana secara ilegal.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Wira Satya Triputra, menjelaskan bahwa otak pelaku berinisial K alias C bersama rekannya DH berencana mencari pejabat bank yang bersedia bekerja sama dalam skema tersebut.

Ajudan Prabowo Bongkar! Kepsek SMPN 1 Prabumulih Roni Ardiansyah Ternyata Batal Dicopot

Namun, setelah lebih dari satu bulan, mereka gagal menemukan kepala cabang bank yang mau diajak berkompromi. Situasi berubah ketika K menyerahkan sebuah kartu nama milik MIP kepada DH.

Informasi sederhana itulah yang kemudian menjadi pintu masuk bagi komplotan untuk menelusuri aktivitas korban. DH lalu menyetujui opsi ekstrem, yakni melakukan penculikan terhadap pejabat bank tersebut. Dikutip dari akun Instagram Polda Metro Jaya, Kasubdit Jatantas Polda Metro Jaya, AKBP Abdul Rahim, menambahkan bahwa korban sejatinya bukan target awal.

Buron Misterius! EG, Si Sipil yang Diburu Polisi dalam Kasus Sadis Kacab BRI

MIP menjadi sasaran acak hanya karena data berupa kartu nama jatuh ke tangan pelaku. Keputusan ini berujung fatal karena aksi penculikan yang dilakukan tidak hanya merenggut nyawa korban, tetapi juga membuka tabir kejahatan terorganisir yang mencoba memanfaatkan celah sistem perbankan.

Polisi bergerak cepat setelah menerima laporan kehilangan. Dalam waktu singkat, tim gabungan berhasil melacak keberadaan pelaku dan mengungkap modus yang digunakan. Dari penyelidikan, diketahui bahwa kelompok ini sudah menyiapkan strategi sejak lama.

Mereka berharap dengan adanya kerja sama dari pejabat bank, aliran dana bisa dipindahkan tanpa menimbulkan kecurigaan.

Namun ketika upaya itu gagal, jalan pintas dengan kekerasan dipilih. Hal inilah yang membuktikan betapa berbahayanya praktik kejahatan terencana yang melibatkan modus finansial. Pengungkapan kasus ini menjadi peringatan keras bahwa kejahatan terhadap sektor perbankan tidak hanya menyasar data digital, tetapi juga bisa menyerang secara fisik pejabat bank.

Oleh karena itu, otoritas keamanan dan industri perbankan perlu memperkuat sinergi dalam mendeteksi potensi kejahatan sejak dini.

Dengan ditangkapnya para pelaku, polisi menegaskan komitmennya untuk menindak tegas setiap tindak kriminal yang mengancam nyawa sekaligus merusak kepercayaan masyarakat terhadap lembaga keuangan