Pelaku Ribut Ambil Senjata Tajam, Anggota TNI Wonosobo Serda RS Tewas Usai Ditikam dari Belakang
- pexel @lukas
Serda RS, anggota TNI Kodim 0707/Wonosobo, tewas setelah ditikam dari belakang saat melerai keributan di restoran Desa Jolontoro. Polisi militer dan Polres memburu pelaku
Viva, Banyumas - Malam yang seharusnya menjadi waktu santai berubah menjadi tragedi di salah satu restoran kawasan Desa Jolontoro, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah. Seorang anggota TNI, Serda RS dari Kodim 0707/Wonosobo, tewas setelah ditikam dari belakang oleh seorang pengunjung saat berusaha melerai keributan, Sabtu (13/9/2025).
Menurut keterangan Kepala Penerangan Kodam IV/Diponegoro, Kolonel Andy Soelistyo, insiden itu terjadi ketika Serda RS baru saja menyelesaikan tugas pemantauan dan mampir ke restoran tersebut untuk makan malam. Menjelang tengah malam, ia mendengar suara ribut di salah satu ruangan. Melihat situasi yang berpotensi membahayakan, korban segera menghampiri sumber keributan.
“Korban mendapati seorang pengunjung, berinisial I, sedang bersitegang dengan petugas restoran. Serda RS kemudian mencoba menenangkan keduanya dan mengarahkan pengunjung itu keluar ruangan menuju area parkir,” jelas Kolonel Andy dikutip dari laman tvonenews.
Namun, situasi berubah drastis. Bukannya mereda, pelaku justru mengambil senjata tajam dari dalam mobil yang terparkir di luar restoran. Dengan cepat, ia menyerang Serda RS dari belakang dan melukai bagian wajah korban.
Aksi penusukan yang mendadak membuat suasana di restoran sontak panik. Beberapa petugas dan pengunjung yang berada di lokasi segera memberikan pertolongan pertama kepada Serda RS. Korban lalu dilarikan ke rumah sakit terdekat.
Sayangnya, nyawa prajurit tersebut tidak tertolong. Ia dinyatakan meninggal dunia pada dini hari setelah mengalami luka serius akibat tusukan. Pelaku penyerangan langsung melarikan diri menggunakan mobilnya usai melakukan aksinya.
Saat ini, polisi militer Kodam IV/Diponegoro bekerja sama dengan Polres Wonosobo untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut. Tim gabungan tengah memburu pelaku yang identitasnya telah diketahui. Kolonel Andy menegaskan, pihak TNI berkomitmen mendukung penuh proses hukum agar kasus ini segera terungkap.
Ia juga menyampaikan duka cita mendalam kepada keluarga korban dan memastikan akan memberikan pendampingan bagi mereka. Tragedi ini menjadi pengingat bahwa tindakan heroik untuk mencegah pertikaian dapat menghadirkan risiko besar, terutama ketika pihak yang dilibatkan bertindak agresif.
Aparat mengimbau masyarakat agar menghindari konfrontasi langsung dengan pelaku keributan, dan segera menghubungi pihak keamanan bila terjadi insiden serupa