Peran Kopda FH Terbongkar dalam Kasus Penculikan dan Pembunuhan Kacab Bank Jakarta
- instagram @poldametrojaya
Pomdam Jaya menahan Kopda FH terkait penculikan dan pembunuhan MIP, kacab bank di Jakarta. FH diduga jadi perantara penjemputan paksa dalam kasus yang melibatkan 15 pelaku
Viva, Banyumas - Kasus penculikan dan pembunuhan terhadap MIP (37), seorang kepala cabang bank di Jakarta, terus memasuki babak baru. Polisi Militer Kodam Jayakarta (Pomdam Jaya) mengungkap keterlibatan oknum prajurit TNI berinisial Kopda FH dalam peristiwa yang mengejutkan publik tersebut.
Danpomdam Jaya, Kolonel CPM Donny Agus, menyampaikan bahwa Kopda FH sudah ditahan di Pomdam Jaya setelah bukti menunjukkan adanya peran dalam skenario penculikan.
“Terhadap yang bersangkutan sudah dilakukan penahanan karena ada perannya,” ujar Donny, Jumat (12/9/2025) dikutup dari tvonenews.
Menurut hasil penyidikan, Kopda FH bertugas sebagai perantara yang mencarikan orang untuk melakukan penjemputan paksa terhadap korban. Peran tersebut membuatnya masuk dalam lingkaran para pelaku yang merencanakan aksi keji itu.
Donny juga mengungkapkan, saat kejadian berlangsung, Kopda FH tengah dalam status dicari oleh satuan karena tidak hadir tanpa izin dinas. Sejauh ini, kepolisian telah menangkap 15 orang tersangka yang terlibat dalam penculikan dan pembunuhan MIP.
Enam di antaranya ditangkap oleh Subdit Resmob, sementara sembilan lainnya diamankan oleh Subdit Jatanras. Empat aktor utama, yakni C, DH, YJ, dan AA, berhasil ditangkap di lokasi berbeda, termasuk di Solo dan Pantai Indah Kapuk.
Kasus bermula ketika MIP diculik di sebuah pusat perbelanjaan di Ciracas, Jakarta Timur. Jenazah korban kemudian ditemukan dalam kondisi mengenaskan di kawasan persawahan Kampung Karangsambung, Desa Nagasari, Kecamatan Serang Baru, Bekasi, pada Kamis (21/8) pukul 05.30 WIB. Tangan dan kaki korban terikat, sementara mata tertutup lakban.
Jenazah segera dibawa ke RS Polri Kramat Jati untuk proses autopsi. Keterlibatan prajurit TNI dalam kasus ini menjadi sorotan karena mencoreng institusi militer yang selama ini dikenal tegas terhadap pelanggaran hukum.
Pomdam Jaya menegaskan akan memproses hukum Kopda FH sesuai aturan yang berlaku, baik melalui jalur militer maupun koordinasi dengan kepolisian.
Kasus MIP juga menjadi pengingat pentingnya sinergi aparat penegak hukum untuk membongkar kejahatan yang melibatkan berbagai pihak. Penyidikan masih berlanjut guna memastikan motif, aktor intelektual, serta jaringan yang berada di balik aksi sadis tersebut.
Publik berharap proses hukum berjalan transparan dan memberikan keadilan bagi keluarga korban. Penegakan hukum tegas diyakini dapat memulihkan kepercayaan masyarakat serta memberi pesan bahwa tidak ada pelaku kejahatan yang kebal dari jeratan hukum, termasuk mereka yang berasal dari lingkungan militer