Imbas Candaan Soal CIA, Putra Menkeu Purbaya Yudhi Disetop Gunakan Instagram

Menkeu Purbaya Yudhi Larang Anaknya Main IG
Sumber :
  • instagram @kemenkeu

Candaan soal CIA bikin heboh, putra Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa dihentikan main Instagram. Purbaya beri teguran keras agar kejadian tak terulang

Karena Dugaan Pedofilia: Harum Manis Didepak Synchronize Festival dan Label Rekaman

Viva, Banyumas - Kasus unggahan viral yang melibatkan putra Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menjadi sorotan publik. Putranya, Yudo Sadewa, mengunggah Instagram Stories berisi tulisan “Alhamdulillah, ayahku melengserkan agen CIA Amerika yang menyamar jadi menteri.” Unggahan itu langsung menuai perhatian warganet dan cepat menyebar di media sosial. Pernyataan tersebut dianggap sensitif karena menyangkut isu politik dan keamanan.

Tak butuh waktu lama, Yudo pun memberikan klarifikasi melalui akun TikTok miliknya. Dalam videonya, ia menyampaikan bahwa unggahan itu hanyalah candaan untuk teman-temannya. “Itu hanya jokes untuk teman-teman aku terhadap ternak Mulyono. Tapi ada yang goreng kayaknya ya, jadi viral,” ujarnya sambil tersenyum.

Adu Isi Garasi Menteri Baru vs Menteri Lama: Purbaya Yudhi Sadewa vs Sri Mulyani

Meski sudah memberi klarifikasi dan meminta maaf, kegaduhan sudah terlanjur terjadi. Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa pun akhirnya angkat bicara. Ia menegaskan bahwa anaknya masih kecil dan belum memahami dampak dari postingan di media sosial.

“Saya sudah menegur, memberi nasihat, dan melarang dia menggunakan Instagram. Harus berhati-hati karena dampaknya bisa luas,” ujar Purbaya dikutip dari tvonenews.

Rapat Perdana Bersama Komisi XI, Menkeu Purbaya Ungkap Strategi RAPBN 2026

Keputusan Purbaya melarang putranya bermain Instagram menjadi langkah tegas agar peristiwa serupa tidak terulang. Ia menilai penting bagi orang tua untuk mendampingi anak dalam menggunakan media sosial. Menurutnya, candaan yang dianggap ringan bisa disalahartikan publik, terutama jika melibatkan isu sensitif terkait politik maupun lembaga negara. Fenomena ini juga membuka diskusi lebih luas tentang literasi digital di kalangan anak muda.

Tidak sedikit remaja yang masih menganggap media sosial sebagai ruang privat untuk bercanda dengan teman. Padahal, setiap unggahan dapat diakses publik dan berpotensi menimbulkan kesalahpahaman. 

Halaman Selanjutnya
img_title