Turun 2,13 Persen, Begini Strategi Kebumen Keluar dari Predikat Termiskin Hingga Dipuji Gubernur Jateng Ahmad Luthfi
- Pemkab Kebumen
Kebumen sukses turunkan angka kemiskinan 2,13 Persen dalam setahun. Dari termiskin jadi lebih sejahtera, inilah strategi kolaboratif pemerintah daerah hingga provinsi
Viva, Banyumas - Kabar menggembirakan datang dari Kabupaten Kebumen. Berdasarkan data terbaru tahun 2025, angka kemiskinan di daerah ini berhasil turun dari 15,71% pada 2024 menjadi 13,58% di 2025. Penurunan sebesar 2,13% ini membuat Kebumen keluar dari daftar kabupaten termiskin, sebuah capaian yang diapresiasi banyak pihak.
Bupati Kebumen, Lilis Nuryani, mengumumkan pencapaian tersebut saat berdialog dengan Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, di Pendopo Kabumian, Selasa (9/9/2025).
Ia menyebut keberhasilan ini bukan hasil kerja individu, melainkan kolaborasi antara pemerintah kabupaten, organisasi perangkat daerah (OPD), Pemprov Jateng, serta masyarakat. “Alhamdulillah, penurunan ini berkat kerja keras semua pihak,” ujar Bupati Lilis sambil menegaskan pentingnya menjaga momentum agar tren positif ini terus berlanjut.
Strategi Penurunan Angka Kemiskinan
Penurunan angka kemiskinan di Kebumen tidak terjadi begitu saja. Beberapa program strategis ikut berkontribusi, di antaranya:
a.Peningkatan Akses Rumah Layak Huni (RTLH): Pemprov Jateng menargetkan pembangunan 17.000 rumah per tahun untuk keluarga prasejahtera. Program ini menjadi solusi nyata bagi warga yang masih tinggal di rumah tidak layak, sekaligus meningkatkan taraf hidup mereka.
b.Dukungan Pendidikan dan Pencegahan Stunting: Bantuan bagi keluarga dengan anak putus sekolah serta intervensi gizi untuk anak stunting turut mendukung pengurangan angka kemiskinan. Dengan kualitas sumber daya manusia yang lebih baik, masyarakat memiliki peluang lebih besar untuk keluar dari lingkaran kemiskinan.
c.Iklim Investasi yang Kondusif: Gubernur Ahmad Luthfi menekankan pentingnya menciptakan iklim investasi yang aman. Pemerintah daerah didorong untuk memiliki blueprint kontinjensi agar investor merasa nyaman menanamkan modal. Dengan adanya investasi, lapangan kerja terbuka dan ekonomi lokal tumbuh.
d.Penguatan Keamanan Sosial: Aktivasi kembali siskamling di tingkat RT/RW menjadi salah satu langkah menjaga keamanan wilayah. Stabilitas sosial terbukti menjadi faktor penting dalam mendukung pembangunan ekonomi.
Apresiasi Gubernur Jawa Tengah
Gubernur Luthfi memberikan apresiasi kepada Kebumen atas capaian ini. Ia menilai penurunan angka kemiskinan sebesar 2,13% dalam setahun adalah hasil nyata dari sinergi lintas sektor. Menurutnya, membangun Jawa Tengah tidak bisa dilakukan secara parsial, tetapi harus dengan kontribusi kolektif dari seluruh daerah.
Keberhasilan Kebumen menjadi contoh bahwa strategi tepat, dukungan kebijakan, serta kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat bisa membawa perubahan signifikan.
Kini, tantangan berikutnya adalah menjaga konsistensi dan memperluas program agar angka kemiskinan bisa ditekan lebih rendah lagi