Wereng dan Burung Pipit Serbu Sawah Organik Magelang, Petani Pasang Jala Penyelamat

Ilustrasi Petani organik Magelang pasang jaring
Sumber :
  • pexel @arifulhaque

Kondisi ini mendapat perhatian dari Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Magelang. Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura, Arifan Sasongko, menyebutkan bahwa luas budidaya padi organik di Magelang saat ini mencapai 2.000 hektare lebih.

Baru Mau Panen, Petani Sragen Kehilangan Padi Dicuri di Tengah Malam!

Lahan tersebut tersebar di beberapa kecamatan seperti Grabag, Sawangan, Kaliangkrik, Srumbung, dan Bandongan. Arifan menegaskan bahwa pemerintah daerah terus mendorong program Go Organik sesuai arahan Pemkab Magelang.

Bahkan, hasil panen padi organik saat ini sudah ditampung melalui beberapa koperasi produsen, seperti Gupon Sekar Langit, Bandongan Organik Mitayani, Sumber Rejeki Kaliangkrik, hingga Gatos Bumi Jawi Sawangan.

DPU Banyumas Rampungkan Rehabilitasi Irigasi Tlaganangka, Petani Diuntungkan Karena Ini

Meski demikian, ancaman hama masih menjadi tantangan utama. Dinas berupaya mendampingi petani dengan penyuluhan, metode pengendalian hama ramah lingkungan, serta teknologi perlindungan tanaman yang sesuai standar organik.

Bagi petani seperti Mugito, perjuangan ini bukan hanya soal menjaga padi dari serangan hama, melainkan juga menjaga kesinambungan hidup.

Pemkab Batang Salurkan BLT DBHCHT Rp2,4 M untuk Buruh Rokok dan Petani Tembakau

“Kalau panen turun, modal tanam untuk musim berikutnya pun bisa hilang,” ungkapnya.

Serangan wereng dan burung pipit menjadi alarm bahwa keberlanjutan pertanian organik di Magelang memerlukan perhatian lebih, baik dari petani maupun pemerintah, agar program Go Organik benar-benar berhasil.