Sehari Jadi Gubernur, Program Unik Guberur Jateng Ahmad Luthfi Ajak Mahasiswa Ikut Rasakan Dunia Pemerintahan

Mahasiswa siap ikuti program unik bersama Gubernur Jateng
Sumber :
  • Pemprov Jateng

Ahmad Luthfi tawarkan program sehari bersama gubernur bagi mahasiswa. Tujuannya agar generasi muda bisa mengkritisi sekaligus memahami sistem pemerintahan

Ojol di Jateng Senyum Lebar, Ahmad Luthfi Siapkan Diskon Pajak hingga 5 Persen

Viva, Banyumas - Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi meluncurkan gagasan segar yang menarik perhatian publik, khususnya kalangan mahasiswa. Dalam acara pembekalan mahasiswa baru Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) Semarang, Luthfi menawarkan kesempatan bagi mahasiswa untuk mengikuti program “sehari bersama gubernur atau kepala daerah.”

Program ini bertujuan agar mahasiswa memahami lebih dekat mekanisme kerja pemerintahan, baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota. Dengan mendampingi kepala daerah secara langsung, mahasiswa tidak hanya mendapat wawasan praktis, tetapi juga ruang untuk memberikan kritik konstruktif dan masukan terhadap program pemerintah.

Gubernur Jateng Ahmad Luthfi Tegaskan: Tak Ada Pengeboran Baru, Fokus pada Sumur Lama

Dikutip dari Pemprov Jateng, Gagasan tersebut mendapat respons positif dari mahasiswa Udinus yang hadir. Menurut Ahmad Luthfi, mahasiswa adalah bagian penting dari bangsa dan selalu menjadi motor kritik sosial.

Kehadiran mahasiswa tidak hanya sebatas di ruang kelas, tetapi juga di ruang publik, media sosial, hingga ruang demokrasi seperti aksi damai. Lebih jauh, Luthfi menekankan bahwa kritik mahasiswa harus dilakukan secara tertib sesuai aturan hukum.

Gubernur Jateng Ahmad Luthfi Wajibkan Siskamling Aktif, Begini Arahan Lengkapnya

Dengan cara itu, aspirasi mahasiswa bisa tersampaikan tanpa menimbulkan gesekan. Konsep mahasiswa sebagai agen perubahan (agent of change) diharapkan terwujud lewat partisipasi aktif dalam mengawal kebijakan pemerintah.

Program “sehari bersama gubernur” juga dinilai selaras dengan kebutuhan generasi muda yang ingin memahami birokrasi secara langsung. Mahasiswa dapat melihat proses pengambilan keputusan, tantangan kebijakan, hingga interaksi pejabat dengan masyarakat.

Pendekatan ini memperkuat transparansi sekaligus mempererat hubungan antara pemerintah daerah dan generasi muda. Dari sisi pembangunan daerah, gagasan ini bisa menjadi langkah strategis melibatkan mahasiswa dalam proses demokrasi partisipatif.

Tidak hanya sekadar belajar teori, mahasiswa juga berkesempatan menjadi saksi langsung bagaimana kebijakan dijalankan di lapangan. Hal ini memberi nilai tambah dalam pembelajaran sekaligus mendorong budaya kritik yang sehat dan berbasis data.

Dengan adanya keterlibatan mahasiswa, pemerintah daerah diharapkan lebih adaptif terhadap suara generasi muda. Sebaliknya, mahasiswa akan lebih bijak dalam menyampaikan kritik karena memahami kompleksitas tata kelola pemerintahan.

Program ini berpotensi menjadi terobosan baru yang dapat diadopsi daerah lain di Indonesia. Jika dijalankan konsisten, konsep “sehari bersama kepala daerah” mampu mencetak generasi muda yang kritis, solutif, dan berdaya saing, sekaligus memperkuat fondasi demokrasi di tingkat lokal