Golkar Resmi Nonaktifkan Adies Kadir dari DPR RI Usai Ucapan Kontroversial 3 Juta x 26 Hari Kerja

Golkar nonaktifkan Adies Kadir dari DPR RI
Sumber :
  • instagram @dpr_ri

Golkar nonaktifkan Adies Kadir dari DPR RI mulai 1 September 2025. Keputusan tegas ini diambil usai ucapannya soal tunjangan DPR picu protes dan keresahan publik

Isu Nonaktif tapi Gajian Jalan Terus, DPR RI Jadi Sorotan Publik Begini Penjelasan Said Abdullah

Viva, Banyumas - Partai Golkar mengambil langkah tegas dengan menonaktifkan Adies Kadir dari jabatannya di Fraksi Golkar DPR RI mulai Senin, 1 September 2025. Keputusan ini diumumkan langsung oleh Sekretaris Jenderal Partai Golkar, Muhammad Sarmuji, dalam keterangan resminya pada Minggu (31/8/2025).

Langkah tersebut diambil setelah ucapan Adies Kadir mengenai kenaikan tunjangan anggota dewan menuai kritik luas di masyarakat. Meski Adies kemudian meralat pernyataannya, Golkar menilai keputusan tegas tetap diperlukan untuk merespons eskalasi sosial yang meningkat.

Rahasia Aturan DPR Terungkap! Ahmad Sahroni, Nafa Urbach, dan Uya Kuya Tetap Terima Gaji DPR Meski Dinonaktifkan

“Partai Golkar mendengarkan dengan seksama suara rakyat. Kami memahami keresahan publik yang muncul akibat pernyataan tersebut. Oleh karena itu, partai memutuskan untuk menonaktifkan Saudara Adies Kadir dari keanggotaan Fraksi Golkar DPR RI,” tegas Sarmuji dikutip dari laman Viva Banyumas.

Selain menyampaikan keputusan, Golkar juga menegaskan bahwa aspirasi masyarakat akan selalu menjadi landasan utama perjuangan politik partai. Menurut Sarmuji, partai tidak ingin sikap atau ucapan satu kader mencederai kepercayaan publik yang selama ini dibangun dengan kerja keras. Keputusan nonaktifnya Adies Kadir tidak terlepas dari situasi sosial yang kian memanas.

Dari Ahmad Sahroni hingga Uya Kuya, Ini Alasan 4 Anggota DPR RI Dicabut Keanggotaannya

Sejak wacana kenaikan tunjangan DPR mencuat, gelombang protes terus bergulir di berbagai daerah. Aksi demonstrasi bahkan memakan korban jiwa, salah satunya Affan Kurniawan, seorang driver ojek online yang meninggal usai insiden dengan kendaraan Brimob pada 25 Agustus 2025.

Tragedi ini memicu kemarahan publik yang meluas, hingga menyebabkan bentrokan, perusakan fasilitas umum, bahkan pembakaran kantor Gubernur Jawa Timur di Surabaya.

Halaman Selanjutnya
img_title