Bos KAI Ungkap Piutang Whoosh Rp1 Triliun Jadi Bom Waktu Bagi Perseroan
- instagram @keretacepat_id
Viva, Banyumas - Dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR RI, Rabu (20/8/2025), Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (KAI), Bobby Rasyidin, mengungkap persoalan serius yang membayangi keuangan perseroan. Ia menyebut bahwa piutang dari proyek Kereta Cepat Jakarta–Bandung atau Whoosh, yang nilainya mencapai sekitar Rp1 triliun, berpotensi menjadi bom waktu bagi KAI.
Pernyataan itu disampaikan Bobby saat menanggapi kritik sejumlah anggota dewan mengenai kondisi keuangan BUMN transportasi tersebut. Menurutnya, beban piutang dari PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) merupakan isu strategis yang tidak bisa diabaikan. "Kami dalami juga masalah KCIC seperti yang disampaikan.
Memang ini bom waktu buat (KAI)," kata Bobby dikutip dari laman Youtube DPR RI. Namun, penjelasan Bobby sempat terpotong ketika Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, Andre Rosiade, memberikan tanggapan.
Andre menegaskan bahwa pemerintah sudah menyiapkan langkah konkret untuk menyelesaikan persoalan piutang tersebut. Dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) 2025, masalah KCIC termasuk piutang Rp1 triliun sudah dimasukkan sebagai agenda prioritas oleh Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara).
“Jangan terlalu khawatir, karena di RKAP 2025 Danantara sudah ada solusi untuk Whoosh. Pemerintah memastikan persoalan ini akan segera ditangani,” ujar Andre dalam forum tersebut. Ia juga meminta jajaran KAI untuk aktif berkoordinasi dengan Danantara.
Bahkan, ia menekankan bahwa pertemuan rutin bulanan bisa menjadi ruang diskusi penting agar masalah keuangan KAI tidak semakin membesar. Meski demikian, isu piutang Rp1 triliun ini tetap menjadi perhatian besar publik.
Pasalnya, proyek Kereta Cepat Whoosh sejak awal menuai sorotan karena nilai investasi yang fantastis serta skema pendanaan yang rumit. Kini, dengan adanya beban piutang terhadap KAI, banyak pihak menilai pemerintah harus lebih serius memastikan keberlanjutan proyek transportasi modern tersebut.