Profil Sumy Hastry Purwanti, Polwan Pertama di Asia Bergelar Doktor Forensik di Tes DNA Ridwan Kamil dan Lisa Mariana
- instagram @divisihumaspolri
Karier dan Prestasi
Karier Sumy dalam institusi kepolisian dimulai sejak bertugas sebagai Pasi Polipol Dis Dokkes Polda Jateng pada 1999. Ia kemudian dipercaya memegang berbagai posisi penting, termasuk Kaur Dokkes Polwiltabes Semarang pada 2005. Selain pendidikan formal, ia juga menempuh berbagai pelatihan internasional.
Beberapa di antaranya adalah kursus DVI (Disaster Victim Identification) di Singapura tahun 2006, kursus DNA di Malaysia tahun 2007, serta kursus identifikasi luka ledakan di Perth, Australia, pada 2011. Prestasi gemilangnya membuat Sumy dipercaya menangani berbagai tragedi besar.
Ia menjadi bagian tim forensik identifikasi korban Bom Bali I (2002), gempa Yogyakarta (2006), kecelakaan pesawat Garuda di Yogyakarta (2007), hingga pesawat Air Asia (2015). Bahkan, ia turut serta dalam penanganan korban tragedi internasional seperti pesawat MH-17 di Rusia tahun 2014.
Kenaikan Pangkat dan Dedikasi
Pada Juli 2024, dedikasi Sumy mendapat pengakuan melalui kenaikan pangkat menjadi Brigadir Jenderal Polisi. Pencapaian ini menjadikannya sebagai salah satu figur penting dalam jajaran Pusdokkes Polri.
Selain kiprah profesionalnya, Sumy juga berperan dalam pendirian Forensik Klinik (Forklin), sebuah layanan khusus untuk membantu korban kekerasan seksual terhadap perempuan dan anak. Inisiatif ini menunjukkan sisi humanis dari sosok polwan ahli forensik yang selalu berpihak pada korban.