Dinparbudpora dan PHRI Pekalongan Dampingi Hotel Indonesia Usai Insiden Sahid
- Pexel @pixabay
Viva, Banyumas - Dinparbudpora dan PHRI Pekalongan turun tangan mendampingi Hotel Indonesia setelah kasus yang melibatkan Saudara M. Sahid Ramadhan. Insiden yang terjadi pada 13 Agustus 2025 tersebut sempat menjadi perhatian publik, hingga akhirnya manajemen Hotel Indonesia Pekalongan mengakui kesalahan dan menyampaikan permohonan maaf secara terbuka.
Kehadiran Dinparbudpora dan PHRI Pekalongan dalam kasus ini bertujuan memastikan bahwa pelayanan Hotel Indonesia dapat kembali pulih dan lebih baik ke depannya. Dalam klarifikasi resmi, manajemen Hotel Indonesia Pekalongan telah menyampaikan permohonan maaf tertulis serta menyiarkan video permintaan maaf secara daring.
Sahid, sebagai pihak yang dirugikan, menjadi alasan utama pendampingan ini agar kasus serupa tidak lagi terulang. Menurut keterangan resmi, Dinparbudpora dan PHRI Pekalongan menyambut baik itikad manajemen Hotel Indonesia yang siap berbenah. Pendampingan akan difokuskan pada pembenahan manajemen, peningkatan standar pelayanan, hingga evaluasi menyeluruh. Hal ini sekaligus menjadi momen penting bagi dunia perhotelan di Pekalongan untuk menjaga kepercayaan masyarakat dan wisatawan.
Komitmen Hotel Indonesia Pekalongan untuk memperbaiki diri juga diapresiasi banyak pihak. Kesalahan yang terjadi diakui sebagai pelajaran berharga untuk meningkatkan kualitas pelayanan. PHRI Pekalongan menegaskan akan terus memantau perbaikan manajemen hotel sekaligus memberikan pelatihan tambahan bagi karyawan agar pelayanan lebih profesional.
Sementara itu, Dinparbudpora menilai kasus ini menjadi refleksi penting bagi industri perhotelan di Pekalongan. Dengan adanya pengawasan ketat dan program pendampingan, hotel-hotel di Pekalongan diharapkan mampu memberikan layanan yang ramah, profesional, dan sesuai standar pariwisata.
Kasus yang menimpa Sahid ini juga menjadi pengingat bahwa sektor pariwisata dan perhotelan harus terus berbenah agar mampu bersaing. Terlebih, Pekalongan sebagai kota batik yang dikenal hingga mancanegara, membutuhkan dukungan sektor jasa dan perhotelan yang berkualitas.
Kehadiran Hotel Indonesia Pekalongan sebagai salah satu ikon akomodasi di kota ini harus terus ditingkatkan agar tidak mengecewakan tamu di masa mendatang.