Bukan Anti-sosial, Ini Alasan Ilmiah Mengapa Kita Lebih Selektif saat Menua
- Freepik
Itulah sebabnya kita lebih memilih menghabiskan waktu dengan orang-orang terdekat yang kita sayangi, daripada menghadiri acara sosial yang besar dan melelahkan.
Carstensen menyebut, ini bukan tanda kita menjadi lebih introvert, melainkan menjadi lebih selektif. Ini bukan "membuang" energi sosial, tapi hanya memilah untuk tidak melakukan hal-hal yang tidak penting.
Perubahan Biologis pada Otak
Selain itu, ilmu saraf juga menawarkan penjelasan. Susan Cain, penulis buku best-seller "Quiet: The Power of Introverts in a World That Can't Stop Talking," menjelaskan bahwa kecenderungan introvert-ekstrovert berkaitan dengan bagaimana otak merespons stimulus.
Orang introvert cenderung lebih sensitif terhadap rangsangan dopamin, hormon yang memicu "hadiah" dan kegembiraan. Interaksi sosial yang berlebihan dapat menyebabkan kelebihan rangsangan, membuat mereka merasa lelah.
Seiring bertambahnya usia, sistem saraf kita juga mengalami perubahan. Ada kemungkinan bahwa ambang batas toleransi kita terhadap rangsangan sosial semakin menurun.
Otak kita menjadi lebih efisien dalam mengelola energi, dan kita secara alami mulai menghindari situasi yang membutuhkan terlalu banyak energi. Alih-alih mencari sensasi baru, otak justru mencari ketenangan dan stabilitas.