Bukan Anti-sosial, Ini Alasan Ilmiah Mengapa Kita Lebih Selektif saat Menua

Ilustrasi Pada Masa Tua
Sumber :
  • Freepik

Itulah sebabnya kita lebih memilih menghabiskan waktu dengan orang-orang terdekat yang kita sayangi, daripada menghadiri acara sosial yang besar dan melelahkan.

Bocoran Jadwal Keberangkatan Timnas Indonesia ke Arab Saudi, Garuda Siap Berlaga di Kualifikasi Piala Dunia 2026

Carstensen menyebut, ini bukan tanda kita menjadi lebih introvert, melainkan menjadi lebih selektif. Ini bukan "membuang" energi sosial, tapi hanya memilah untuk tidak melakukan hal-hal yang tidak penting.

Perubahan Biologis pada Otak

Roberto Mancini Puji Bek Timnas Indonesia: “Dia Salah Lahir, Seharusnya Main di Barcelona atau Real Madrid”

Selain itu, ilmu saraf juga menawarkan penjelasan. Susan Cain, penulis buku best-seller "Quiet: The Power of Introverts in a World That Can't Stop Talking," menjelaskan bahwa kecenderungan introvert-ekstrovert berkaitan dengan bagaimana otak merespons stimulus.

Orang introvert cenderung lebih sensitif terhadap rangsangan dopamin, hormon yang memicu "hadiah" dan kegembiraan. Interaksi sosial yang berlebihan dapat menyebabkan kelebihan rangsangan, membuat mereka merasa lelah.

Media Vietnam Ungkap Potensi Hukuman Berat untuk FAM Malaysia Usai Skandal Naturalisasi Pemain Internasional

Seiring bertambahnya usia, sistem saraf kita juga mengalami perubahan. Ada kemungkinan bahwa ambang batas toleransi kita terhadap rangsangan sosial semakin menurun.

Otak kita menjadi lebih efisien dalam mengelola energi, dan kita secara alami mulai menghindari situasi yang membutuhkan terlalu banyak energi. Alih-alih mencari sensasi baru, otak justru mencari ketenangan dan stabilitas.

Halaman Selanjutnya
img_title