Strategi Besar TNI AU: Rafale Gantikan BAE Hawk, Fokus Pantau Selat Melaka dan Natuna, Ini Penampakan Perdana nya
- instagram @militer.udara
Modernisasi Armada Tempur Indonesia Keputusan mengganti BAE Hawk dengan Rafale merupakan bagian dari kontrak besar Indonesia dengan Prancis. Total 42 unit Rafale telah dipesan dalam tiga tahap, dan tambahan 24 unit lagi sedang dalam proses finalisasi, sehingga total pesanan akan mencapai 66 unit.
Ini menjadikan Indonesia salah satu operator Rafale terbesar di luar Eropa. Langkah ini menjadi respons atas meningkatnya ancaman keamanan di kawasan, termasuk operasi “grey zone”, pelanggaran wilayah udara, dan pembangunan militer di Laut China Selatan.
Dengan Rafale, TNI AU diharapkan mampu melakukan patroli udara jarak jauh, operasi superioritas udara, hingga misi serangan strategis.
Pengiriman pertama Rafale dijadwalkan pada awal 2026. Kehadirannya akan mengubah TNI AU dari armada bercampur yang rentan masalah logistik menjadi salah satu kekuatan udara paling modern di Asia Tenggara.
Modernisasi ini tidak hanya meningkatkan kemampuan pertahanan, tetapi juga memberi Indonesia posisi tawar lebih tinggi dalam diplomasi pertahanan dan keamanan di kawasan Indo-Pasifik.