Jurnalis Malaysia Sindir FAM: Kalau Yakin, Tunjukkan Bukti Naturalisasi Pemain Bandingkan Dengan Indonesia

Jurnalis Malaysia, Keesh Sundaresan, menantang FAM agar buka bukti sah naturalisasi tujuh pemain setelah sanksi FIFA, demi menjaga kepercayaan publik dan suporter

Viva, Banyumas - Kasus sanksi FIFA terhadap tujuh pemain naturalisasi Malaysia masih menjadi perbincangan hangat di dunia sepak bola Asia Tenggara. Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) didenda Rp7,3 miliar, sementara ketujuh pemain dikenakan sanksi Rp41,8 juta serta pembekuan aktivitas bermain. FIFA menilai dokumen naturalisasi mereka telah dimanipulasi, sehingga melanggar Pasal 22 Kode Disiplin FIFA.

Di tengah kontroversi ini, jurnalis Malaysia, Keesh Sundaresan, melontarkan sindiran tajam kepada FAM. Menurutnya, jika federasi benar-benar yakin tidak bersalah, cara terbaik bukanlah menyalahkan pihak lain, melainkan memaparkan bukti otentik terkait garis keturunan pemain naturalisasi.

“Jika FAM percaya ini sabotase, maka tinggal keluarkan bukti dokumen yang sah. Biarkan publik menilai dan menekan FIFA,” tulis Keesh di akun X pribadinya.

Sejauh ini, FAM lebih banyak mengeluhkan keputusan FIFA dengan menyebut adanya upaya pengalihan isu.

Namun, Keesh menekankan pentingnya transparansi agar para penggemar Malaysia tidak kehilangan kepercayaan. Baginya, publik berhak tahu proses naturalisasi tujuh pemain tersebut—mulai dari legalitas dokumen hingga jalur kewarganegaraan.

Banding yang diajukan Malaysia belum memberikan hasil signifikan. Di sisi lain, FIFA sudah menegaskan bahwa manipulasi dokumen adalah pelanggaran serius, terlebih digunakan pada laga resmi Kualifikasi Piala Asia 2027 melawan Vietnam.

Halaman Selanjutnya

Keesh juga menyinggung bagaimana Timnas Indonesia menjalankan proses naturalisasi. Di Indonesia, jalur kewarganegaraan tunggal mewajibkan pemain melepas paspor lama. Proses ini pun melalui sidang DPR RI, lengkap dengan pembuktian garis keturunan yang sah.