Elang Hitam Buktikan Indonesia Bisa Kembangkan Drone Tempur Berstandar Internasional

PTDI Uji Terbang Elang Hitam, Pesawat Tanpa Awak Buatan Indonesia
Sumber :
  • dok. PT Dirgantara Indonesia

VIVA, Banyumas – Pengembangan pesawat tanpa awak kini menjadi indikator penting dalam kemajuan teknologi pertahanan sebuah negara.

Prediksi Skor AS Roma vs Cannes Friendly Match 31 Juli 2025

Di tengah dominasi negara-negara besar dalam sektor ini, Indonesia mulai menunjukkan taringnya melalui PT Dirgantara Indonesia (PTDI) yang baru saja menguji terbang pesawat tanpa awak (drone) kelas Medium Altitude Long Endurance (MALE) bernama Elang Hitam di Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, Majalengka.

Uji terbang ini bukan sekadar kegiatan teknis, melainkan menjadi momen bersejarah bagi kemandirian industri pertahanan nasional.

Prediksi Skor FC Seoul vs Barcelona Friendly Match 31 Juli 2025

Pada Senin, 28 Juli 2025, Elang Hitam sukses melakukan uji terbang yang diawasi ketat oleh tim PTDI.

Uji coba ini melibatkan pesawat Kodiak milik PTDI sebagai chaser aircraft untuk memantau performa Elang Hitam secara langsung dan memastikan keselamatan penerbangan.

Prediksi Skor Arsenal vs Tottenham Friendly Match 31 Juli 2025

Uji terbang ini merupakan langkah awal dari serangkaian pengujian menuju sertifikasi resmi dari otoritas terkait.

Pesawat Elang Hitam dikembangkan melalui konsorsium nasional yang melibatkan berbagai lembaga seperti BRIN (gabungan BPPT dan LAPAN), Kementerian Pertahanan RI, TNI AU, PT Len Industri, dan ITB.

PTDI bertindak sebagai lead integrator, memimpin seluruh proses mulai dari desain konseptual, pembuatan prototipe, hingga pengujian dan sertifikasi.

Proyek ini sejalan dengan arahan Komite Kebijakan Industri Pertahanan (KKIP) untuk membangun ekosistem pertahanan berbasis teknologi nasional.

Teknologi Canggih, Misi Strategis

Sebagai pesawat nirawak kategori MALE, Elang Hitam dirancang untuk menjalankan misi pengawasan dan intelijen.

Dengan kemampuan terbang hingga 24 jam dan ketinggian operasional mencapai 20.000 kaki, pesawat ini sangat ideal untuk kebutuhan TNI AU serta misi sipil seperti pengawasan maritim, penanggulangan bencana, dan keamanan perbatasan.

Struktur modularnya memungkinkan pengembangan lebih lanjut sesuai kebutuhan misi.

Bukti Kemandirian Teknologi Nasional

Menurut Direktur Niaga, Teknologi & Pengembangan PTDI, Moh Arif Faisal, uji terbang ini merupakan proof-of-concept bahwa Indonesia telah menguasai teknologi kunci dalam pengembangan pesawat tanpa awak strategis.

Keberhasilan ini diharapkan menjadi fondasi bagi Indonesia untuk bersaing di kancah global dalam pengembangan drone militer, sejajar dengan negara seperti Amerika Serikat, Turki, dan India.

Dengan Elang Hitam, Indonesia membuktikan bahwa bangsa ini mampu menciptakan pesawat tanpa awak berteknologi tinggi secara mandiri.