3 dari 237 Korban Positif HIV Kasus Uncle Red China Mengguncang dan Akan Bertambah

Korban Uncle Red 3 Diantaranya Postiv HIV
Sumber :
  • Tiktok @hyana878

Viva,Banyumas - Kasus mengejutkan dari China kembali menjadi sorotan dunia. Seorang pria bernama Jiao, yang dikenal secara daring sebagai β€œUncle Red” atau β€œRed Sister,” menghebohkan publik setelah ditangkap oleh kepolisian Nanjing karena diduga menyebarkan materi cabul. Namun, skandal ini menjadi jauh lebih mengkhawatirkan ketika dalam penyelidikan terbaru, tiga dari 237 korban yang telah diperiksa dinyatakan positif HIV.

China Nomor 1 Tapi Indonesia Masuk Juga, Ini 10 Daftar Negara Terbanyak Punya Jet Tempur di Asia

Jiao (38), yang menyamar sebagai perempuan di dunia maya, dilaporkan telah melakukan hubungan seksual dengan lebih dari 1.600 pria heteroseksual, semuanya direkam secara diam-diam menggunakan kamera tersembunyi. Identitas Jiao terbongkar ketika salah satu korban curiga dan melaporkan aktivitasnya ke polisi.

Dikutip dari laman Koreaboo, Kepolisian mengonfirmasi bahwa kasus ini bukan sekadar kejahatan penyebaran video cabul, melainkan telah menjurus ke masalah kesehatan publik. Hasil pemeriksaan awal menyatakan bahwa 3 pria dari 237 korban positif HIV, memicu kekhawatiran besar di masyarakat.

Sempat Hilang di Tepi Sungai, Seorang Anak Asal Sigaluh Banjarnegara Ditemukan Meninggal

Sebagian dari mereka diketahui telah menikah dan memiliki keluarga, membuat potensi penyebaran semakin luas. Hingga saat ini, otoritas belum dapat memastikan apakah infeksi HIV berasal langsung dari Jiao.

Namun, mengingat jumlah korbannya mencapai ribuan, kemungkinan terjadinya penularan masif menjadi perhatian serius. Pihak kepolisian dan tenaga medis setempat terus melakukan tracing kontak dan skrining lanjutan terhadap para korban lainnya.

Tragis! Anak Perempuan di Pasuruan Jadi Korban Pelecehan 7 Pria Termasuk Ayah Kandung Sejak 2024

Kasus ini juga membuka diskusi luas tentang kurangnya edukasi seksual, kurangnya kesadaran akan praktik seks aman, serta lemahnya kontrol terhadap penyebaran konten eksplisit secara daring.

Banyak pakar menyoroti pentingnya peningkatan kesadaran kesehatan seksual, terutama di tengah generasi muda yang menjadi target mudah manipulasi digital.

Halaman Selanjutnya
img_title