Isu Data Pribadi Warga RI Dipegang AS, Presiden Prabowo Akhirnya Buka Suara!
- instagram @prabowo
Viva, Banyumas - Isu pengelolaan data pribadi warga Indonesia oleh Amerika Serikat (AS) memicu kehebohan publik. Banyak pihak mempertanyakan kebenaran kesepakatan tersebut, terutama setelah pernyataan resmi dari Gedung Putih menyebutkan bahwa Indonesia akan mengakui AS sebagai negara dengan perlindungan data yang memadai.
Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto akhirnya angkat bicara menanggapi kekhawatiran rakyat Indonesia perihal isu data pribadi warga Indonesia dipegang RI tersebut.
Saat ditemui usai menghadiri Harlah ke-27 Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) di JCC Senayan, Jakarta, Rabu (23/7/2025), Prabowo menjelaskan bahwa pembicaraan terkait hal itu masih dalam proses negosiasi.
“Ya, nanti itu sedang di… kan negosiasi berjalan terus,” ujar Presiden Prabowo singkat kepada awak media dilansir dari Viva.
Sebelumnya, Gedung Putih dalam sebuah Lembar Fakta yang dirilis pada Rabu, 23 Juli 2025, menyebut bahwa pengelolaan data pribadi oleh pihak Amerika merupakan bagian dari kesepakatan perdagangan bersejarah antara Indonesia dan AS.
Kesepakatan tersebut dikaitkan dengan penetapan tarif impor sebesar 19 persen untuk produk-produk Indonesia oleh Presiden AS Donald Trump.
Dalam dokumen itu disebutkan bahwa Indonesia memberikan kepastian hukum untuk memindahkan data pribadi masyarakatnya ke AS karena Amerika dianggap memiliki sistem perlindungan data yang sejalan dengan standar global.