Tragis! Ayah di India Tembak Mati Putrinya Sendiri karena Malu Disebut Menumpang Hidup dari Kesuksesannya

Ayah Tembak Putrinya Petenis India Bikin Heboh
Sumber :
  • Tiktok @mrbharat008

Viva, Banyumas - Sebuah tragedi memilukan mengguncang India setelah seorang ayah bernama Deepak Yadav menembak mati putrinya sendiri, Radhika, yang dikenal sebagai mantan atlet tenis berbakat. Insiden ini terjadi pada Kamis pagi (10/7/2025) di rumah mereka di Wazirabad, dan jenazah Radhika dikremasi keesokan harinya, Jumat (11/7/2025), disaksikan sekitar 150 orang.

ShopeeFood Klaim Keterlambatan Hanya 8 Menit, Takbirdha Seret Ayah dan Kakak Jadi Tersangka di Sleman

Motif di balik aksi brutal yang dilakukan ayah di India dengan menembak putrinya ini sangat mengejutkan publik. Deepak, yang diketahui tidak memiliki pekerjaan tetap, merasa malu dan terhina karena sering diejek oleh warga sekitar. Ia kerap disebut sebagai "gira hua baap", atau ayah yang jatuh dan tidak berguna, karena dianggap hanya menumpang hidup dari kesuksesan putrinya.

Dilansir dari laman Time Of India, Radhika Yadav, lahir pada 23 Maret 2000, merupakan mantan petenis yang pernah menempati peringkat 113 dunia di nomor ganda ITF.

Terungkap! Video Rencana Tawuran Pelajar di Ayah, Kebumen, Polisi Temukan Parang dan Klewang

Selain berprestasi di lapangan, ia juga mengelola sebuah akademi tenis dan menjadi tulang punggung keluarga secara finansial.

Namun alih-alih bangga, ayahnya justru merasa harga dirinya direndahkan oleh pencapaian sang anak dan cibiran masyarakat. Pada pagi hari sebelum tragedi, terjadi pertengkaran emosional antara Deepak dan Radhika.

Comeback atau Koma Lagi? Suzuki Access 125 Siap Debut di Indonesia, Tapi Akankah Nasibnya Seperti Avenis 125?

Sumber polisi menyebut, pertengkaran itu bermula dari perasaan Deepak yang tertekan dan terusik oleh komentar tetangga tentang status penganggurannya. Dalam kondisi emosi yang tidak stabil, Deepak kemudian mengambil pistol dan menembak Radhika hingga tewas di tempat.

Kasus ini sontak menimbulkan keprihatinan mendalam di seluruh penjuru India. Banyak pihak mengecam tindakan Deepak dan menyayangkan hilangnya nyawa seorang perempuan muda berprestasi akibat tekanan sosial dan masalah harga diri.

Psikolog sosial India, Dr. Asha Mehra, menyebut bahwa kasus ini mencerminkan betapa berbahayanya tekanan sosial terhadap laki-laki dalam budaya patriarki yang masih kuat.

"Rasa malu karena tidak berperan sebagai kepala keluarga secara finansial bisa menjadi pemicu depresi dan kekerasan. Ini bukan sekadar kasus kriminal, tapi juga tragedi sosial," jelasnya.

Pemerintah setempat berjanji akan melakukan penyelidikan menyeluruh dan memastikan pelaku dihukum seadil-adilnya. Sementara itu, komunitas tenis India memberikan penghormatan terakhir untuk Radhika dengan menggelar turnamen junior mengenang dedikasinya terhadap olahraga.

Insiden ini meninggalkan luka mendalam bagi dunia olahraga dan menjadi pengingat keras akan pentingnya kesehatan mental, kesetaraan peran dalam keluarga, serta perlunya dukungan sosial yang sehat di tengah masyarakat