Udara Dingin Menusuk di Jateng, BMKG Ungkap Penyebab Fenomena Mbediding

Ilustrasi Suhu dingin menyelimuti kawasan Dieng, Jawa Tengah
Sumber :
  • pexel @suju

Viva, Banyumas - Udara dingin yang menusuk tulang mulai dirasakan warga di sejumlah wilayah Jawa Tengah (Jateng). Fenomena ini dikenal secara lokal sebagai mbediding, yaitu turunnya suhu udara secara drastis pada malam hingga pagi hari, terutama di musim kemarau.

Sebagian Wilayah Indonesia Dilanda Suhu Dingin, Waspada Cuaca Ekstrem Hingga Oktober 2025

Fenomena Mbediding di Jateng ini telah terjadi di berbagai daerah seperti Semarang, Wonosobo, Banjarnegara, hingga kawasan pegunungan seperti Dieng dan Selo, Boyolali. Menurut Forecaster Stasiun Meteorologi BMKG Ahmad Yani Semarang, Ferry Oktarisa, fenomena mbediding disebabkan oleh gabungan beberapa faktor alami.

Di antaranya adalah masuknya puncak musim kemarau, aktifnya angin timuran dari Australia, serta kondisi langit yang cerah dan minim awan. Ferry mengatakan Udara dingin terasa karena panas dari permukaan bumi dilepaskan dengan cepat ke atmosfer pada malam hari.

Starter Jupiter-Z Macet Saat Dingin? Bisa Jadi Karena Hal Sepele Ini, Cek Sebelum ke Bengkel!

Tanpa lapisan awan yang menahan, suhu turun drastis hingga dini hari. Di Kota Semarang, suhu terendah tercatat mencapai 21 derajat Celsius. Namun, kondisi lebih ekstrem terjadi di dataran tinggi. Di kawasan Dieng dan sekitarnya, suhu minimum bisa menyentuh angka 15–16 derajat Celsius.

Bahkan pada puncak musim kemarau, antara Juli hingga September, suhu di Dieng bisa turun hingga 3 derajat Celsius, meski tahun ini embun upas atau embun es belum muncul seperti tahun lalu.

Motor Boros Bensin? Bisa Jadi Karena Hal Sepele Ini yang Sering Diabaikan, Nomor 3 Paling Sering Terjadi!

Fenomena mbediding biasanya terjadi mulai tengah malam hingga pukul 06.00 atau 07.00 pagi. BMKG mengimbau masyarakat untuk mengenakan pakaian hangat di malam hari, terutama anak-anak dan lansia yang lebih rentan terhadap perubahan suhu ekstrem.

Menjaga daya tahan tubuh dan mencukupi asupan gizi juga penting untuk menghindari penyakit musiman. Selain suhu dingin, BMKG juga mengingatkan potensi angin kencang di kawasan pegunungan Jawa Tengah.

Halaman Selanjutnya
img_title