BMKG Rilis 10 Lokasi Waspada Tsunami di Indonesia Usai Gempa 8,7 di Rusia

Ilustrasi BMKG pantau pergerakan tsunami dampak gempa Rusia
Sumber :
  • pexel @GEORGE DESIPRIS

Viva, Banyumas - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis daftar 10 lokasi pantai di Indonesia yang ditetapkan berstatus waspada tsunami usai gempa besar berkekuatan magnitudo 8,7 mengguncang Rusia, Rabu pagi (30/7/2025). Menurut laporan resmi BMKG, gempa Rusia tersebut berpotensi menimbulkan gelombang tsunami di berbagai wilayah pesisir, termasuk di Indonesia.

BPBD Beri Himbauan! Prakiraan Cuaca dari BMKG Pada 10-12 September 2025 Wilayah Banyumas

Meskipun ketinggian gelombang diperkirakan kurang dari 0,5 meter, BMKG menegaskan bahwa masyarakat harus tetap waspada dan menghindari aktivitas di sekitar pantai hingga waktu estimasi gelombang lewat.

Berikut daftar 10 lokasi pantai di Indonesia yang berstatus waspada tsunami:

  1. Kepulauan Talaud – Estimasi gelombang tiba pukul 14.52.24 WITA
  2. Kota Gorontalo – Estimasi pukul 16.39.54 WITA
  3. Halmahera Utara – Estimasi pukul 16.04.24 WIT
  4. Manokwari – Estimasi pukul 16.08.54 WIT
  5. Raja Ampat – Estimasi pukul 16.18.54 WIT
  6. Biak Numfor – Estimasi pukul 16.21.54 WIT
  7. Supiori – Estimasi pukul 16.21.54 WIT
  8. Sorong Bagian Utara – Estimasi pukul 16.39.54 WIT
  9. Jayapura – Estimasi pukul 16.30.24 WIT
  10. Sarmi – Estimasi pukul 16.30.24 WIT
Timnas Indonesia U23 Waspada, Laos Bawa 2 Pemain Abroad Berbahaya di Kualifikasi Piala Asia U23 2026

BMKG menjelaskan bahwa sistem pemantauan tsunami global mendeteksi potensi gelombang yang menjalar ke kawasan Pasifik, termasuk Indonesia bagian timur. Gelombang tersebut merupakan dampak dari aktivitas seismik di lepas pantai Rusia.

Imbauan BMKG untuk Masyarakat BMKG meminta masyarakat tetap tenang namun waspada. Masyarakat yang tinggal di sekitar pantai, khususnya di 10 wilayah yang disebutkan, diminta menjauh dari bibir pantai hingga waktu aman dipastikan.

NasDem Tegaskan Akun X Sahroni Berdikari Palsu, Bukan Milik Ahmad Sahroni, Publik Diminta Tidak Terprovokasi

BMKG juga mengimbau agar informasi hanya diikuti dari sumber resmi guna menghindari hoaks yang dapat memicu kepanikan.

Halaman Selanjutnya
img_title