Filosofi Jawa: Bagaimana Manunggaling Kawula Gusti Membuka Jalan Menuju Kedamaian Batin dan Sukses Sejati
- Dok. Warta Pemkot Yogyakarta
VIVA, Banyumas – Dalam hiruk-pikuk kehidupan modern yang serba cepat dan penuh tekanan, manusia kerap kehilangan arah dalam mencari makna hidup yang sejati.
Di tengah krisis identitas dan kekosongan spiritual, kearifan lokal seperti Filosofi Jawa kembali relevan untuk dijadikan pedoman.
Salah satu konsep yang mendalam dari warisan budaya ini adalah Manunggaling Kawula Gusti, sebuah ajaran tentang penyatuan antara manusia dengan Sang Pencipta.
Filosofi ini tidak sekadar wacana spiritual, namun juga menjadi panduan etis dan batiniah dalam mencapai harmoni antara alam, sesama, dan diri sendiri.
Manunggaling Kawula Gusti secara harfiah berarti "bersatunya hamba dan Tuhan".
Dalam konteks Filosofi Jawa, ini bukan berarti manusia menjadi Tuhan, melainkan mencapai kesadaran tertinggi bahwa kehidupan ini adalah cerminan kehendak-Nya.
Ajaran ini banyak ditemukan dalam karya-karya sastra Jawa klasik seperti Serat Centhini dan Serat Wedhatama, serta dihayati oleh tokoh spiritual seperti Sunan Kalijaga dan Syekh Siti Jenar.