Obat Sakit Kepala dan Lambung Ditemukan di TKP! Ada Apa dengan Kematian Diplomat ADP?

Ilustrasi Polisi temukan obat ringan di kamar kos ADP
Sumber :
  • pexel @cottonbro studio

Viva, Banyumas - Penyelidikan kasus kematian tragis Arya Daru Pangayunan (ADP), diplomat muda Kementerian Luar Negeri yang ditemukan tewas mengenaskan di kamar kosnya dengan kepala dilakban di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, terus bergulir.

Fakta Baru Kematian Brigadi Nurhadi Diduga Dibunuh 2 Atasannya: Pelaku Tidak Ditahan Karena Kooperatif

Fakta terbaru kematian diplomat Luar negeri ADP yang terungkap adalah adanya temuan beberapa jenis obat di lokasi kejadian perkara (TKP), yang kini tengah dianalisis oleh pihak kepolisian.

Kapolsek Metro Menteng, Komisaris Polisi Rezha Rahandhi, dalam keterangan resminya pada Rabu, 9 Juli 2025, menyebut bahwa saat olah TKP, polisi menemukan beberapa obat-obatan ringan di dekat jasad korban ADP yang merupakan seorang diplomat.

Duka Sepak Bola: Diogo Jota Meninggal Dunia, Ini 7 Pemain Lain yang Wafat Saat Bersinar

“Ya, beberapa obat seperti obat sakit kepala dan obat lambung ditemukan di kamar korban. Itu saja sih, tidak ada obat keras atau jenis lainnya,” ungkap Kompol Rezha kepada awak media dilansir dari Viva.

Temuan ini menimbulkan berbagai spekulasi. Apakah ADP sedang mengalami gangguan kesehatan sebelum meninggal, ataukah obat tersebut hanya menjadi bagian dari kebiasaan medis harian yang tidak berkaitan langsung dengan kematian tragisnya? Kapolsek Rezha mengatakan bahwa hingga saat ini pihaknya belum bisa menyimpulkan adanya riwayat penyakit serius pada diri korban.

Ditemukan Setengah Telanjang, Sutinem Tewas di Rumah Sendiri di Wonogiri: Pembunuhan?

“Kalau dari pemeriksaan awal kita sih belum mendalam mengarah ke sana ya. Untuk saat ini belum ada informasi apakah korban punya riwayat sakit atau tidak,” jelasnya.

Pemeriksaan terhadap orang-orang terdekat korban masih berlangsung, termasuk istri dan rekan-rekan kerja ADP di lingkungan Kemenlu. Namun hingga kini, polisi belum berhasil mendapatkan keterangan lengkap karena beberapa pihak masih dalam kondisi berduka.

Sebagaimana diketahui, jasad ADP ditemukan pada Selasa pagi, 8 Juli 2025, di kamar kosnya yang terkunci dari dalam. Yang membuat kasus ini semakin mencurigakan adalah kondisi korban saat ditemukan: kepala terbungkus lakban, tanpa tanda kekerasan lain yang tampak jelas di tubuh.

Polisi masih menunggu hasil autopsi untuk memastikan penyebab kematian. Meski ditemukan dalam kondisi yang mencurigakan, sejauh ini belum ada kesimpulan apakah ADP meninggal karena ulah pihak lain atau faktor medis.

Pakar forensik menyatakan bahwa keberadaan obat ringan seperti paracetamol dan antasida memang umum, namun tetap bisa menjadi indikator kondisi fisik dan mental korban sebelum meninggal.

“Obat bisa menjadi petunjuk penting bila dikaitkan dengan riwayat komunikasi dan aktivitas terakhir korban,” kata salah satu ahli. Publik kini menantikan hasil resmi dari penyelidikan dan autopsi.

Apakah obat-obatan tersebut hanya kebetulan, atau justru menjadi kunci penting dalam mengungkap misteri kematian diplomat muda yang dikenal cerdas dan berprestasi itu?