Tragis! Siswa MI di Cilacap Meninggal Diduga karena Dirundung, Pelakunya Cucu Kepala Sekolah?

Kasus siswa MI tewas diduga akibat bullying gegerkan warga
Sumber :
  • instagram @humaspolrestacilacap

Viva, Banyumas - Peristiwa tragis terjadi di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, ketika seorang siswa Madrasah Ibtidaiyah (MI) atau setingkat SD meninggal dunia diduga akibat dirundung (bullying) oleh teman-teman sekelasnya. Kasus ini menjadi sorotan publik setelah viral di media sosial, menyusul beredarnya video yang memperlihatkan korban tengah dirundung.

Wisata Mati di Cilacap: Taman Dinosaurus hingga Rengganis Gagal Bertahan

Kabar mengejutkan lainnya, salah satu pelaku perundungan disebut-sebut merupakan cucu dari kepala sekolah tempat korban menempuh pendidikan. Netizen pun ramai mempertanyakan mengapa kasus ini tidak segera ditangani oleh pihak sekolah.

Disebutkan, keluarga korban telah melaporkan kejadian tersebut ke pihak sekolah jauh hari sebelum tragedi ini terjadi. Namun, laporan tersebut diduga tidak mendapatkan penanganan serius.

900 Ribu Rokok Ilegal Dibakar! Ini Alasan Pemkab Cilacap Tak Main Main

Hal ini memicu kemarahan warganet dan mendorong tuntutan agar oknum yang terlibat segera diperiksa dan ditindak tegas. Menanggapi kasus tersebut, Kasi Humas Polresta Cilacap, Ipda Galih Soecahyo, memberikan keterangan resmi bahwa peristiwa ini telah masuk dalam penanganan pihak berwenang.

Dikutip dari laman Instagram @cilacap_info.di,Ipda Galih mengungkapkan Sudah dalam penanganan Polsek Binangun dan perangkat Desa Widarapayung. Namun, terkait penyebab pasti kematian korban, pihak kepolisian masih menunggu hasil penyelidikan lebih lanjut.

Ini 10 SMP Paling Berprestasi di Cilacap Dengan Jumlah Medali Terbanyak, Juara Bukan Cuma dari Kota!

Galih mengatakan bahwa tim penyidik akan mendalami seluruh aspek, termasuk keterangan saksi-saksi dan rekaman video yang beredar luas di media sosial. Kasus ini memunculkan kembali keprihatinan publik atas lemahnya penanganan kasus bullying di lingkungan sekolah dasar, terlebih jika pelaku memiliki kedekatan dengan pihak otoritas sekolah.

Aktivis perlindungan anak menyayangkan respons lamban dari pihak sekolah. Menurut mereka, sekolah seharusnya menjadi tempat paling aman bagi anak-anak, bukan justru menjadi ladang kekerasan yang diabaikan.

Halaman Selanjutnya
img_title