Polisi Lambat, Damkar Jadi Penyelamat? Sorotan Tajam untuk Polri Usai Kasus di Bekasi
- pexel @Muhammad Renaldi
Viva, Banyumas - Sorotan tajam kembali menghujani institusi Polri usai peristiwa memilukan yang terjadi di Bekasi. Seorang istri berinisial D (26) terpaksa mengadu ke petugas pemadam kebakaran (Damkar) lantaran laporan yang ia buat ke pihak kepolisian tidak kunjung mendapat respons.
Kasus ini menjadi perbincangan hangat di masyarakat. Banyak yang mempertanyakan profesionalisme serta kecepatan respons Polri dalam menangani laporan masyarakat. Padahal, kepercayaan publik adalah salah satu modal utama bagi institusi penegak hukum seperti Polri.
Damkar Jadi Tempat Pelarian Warga yang Frustrasi
Menurut penuturan D, ia sudah berulang kali mencoba melaporkan permasalahan yang dialaminya ke pihak kepolisian. Namun, bukannya mendapat solusi, ia justru merasa diabaikan.
Akhirnya, karena frustrasi, ia memilih mengadu ke petugas Damkar. Tindakan ini pun menuai banyak perhatian publik.
Tak sedikit yang mengapresiasi respons cepat Damkar, yang selama ini memang dikenal sigap dan tanggap dalam melayani masyarakat, meski tugas utamanya bukan penanganan kasus kriminal.
DPR: Ini Alarm Serius untuk Polri
Wakil Ketua Komisi III DPR, Ahmad Sahroni, turut angkat bicara terkait kasus ini. Politisi NasDem tersebut mengaku prihatin sekaligus menyayangkan lambannya respons dari jajaran Polri.
"Ini menjadi alarm serius untuk seluruh jajaran Polri, khususnya di lapangan. Kita harus jujur melihat realitasnya. Ketika dibutuhkan, Damkar hadir dengan cepat, tanggap, dan empatik," ujar Sahroni yang dikutip dari laman Antara pada 28 Juni 2025.
Menurutnya, sudah saatnya Polri belajar dari Damkar dalam hal pelayanan publik, khususnya terkait kecepatan dan humanisme dalam merespons aduan masyarakat. Pelayanan Publik Butuh Evaluasi Serius Kasus ini membuka mata banyak pihak bahwa kecepatan respons adalah kunci utama dalam pelayanan publik.
Terlebih, di era digital saat ini, masyarakat bisa dengan mudah menyuarakan keluh kesah mereka di media sosial, sehingga ketidaksiapan aparat justru akan menjadi bumerang.
Polri perlu melakukan evaluasi mendalam, memperbaiki sistem pelaporan, serta memastikan setiap aduan masyarakat ditindaklanjuti secara profesional, cepat, dan humanis.
Jika tidak, kepercayaan publik akan semakin tergerus, dan masyarakat akan mencari "penyelamat" lain — seperti yang dilakukan D di Bekasi