1 Juta Pengangguran di Jateng! Menteri Sarankan Kerja ke Luar Negeri

Menteri P2MI ajak warga Jateng kerja ke luar negeri
Sumber :
  • instagram @abdulkadirkarding

Viva, Banyumas - Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Abdul Kadir Karding, mendorong masyarakat Jawa Tengah agar mulai memikirkan peluang kerja resmi di luar negeri. Menurutnya, pilihan ini dapat menjadi langkah nyata untuk membantu menekan angka pengangguran terbuka yang masih tinggi di wilayah tersebut.

Raja Ampat Terselamatkan? Tambang Nikel PT GAG Ditangguhkan Menteri Bahlil

Saat ini, jumlah pengangguran di Jawa Tengah hampir mencapai satu juta orang sehingga perlu upaya alternatif untuk menciptakan lapangan kerja baru bagi lulusan muda dan pencari kerja.

Hal ini disampaikan Menteri Abdul Kadir dalam talkshow yang digelar di Kota Semarang pada Kamis, 26 Juni 2025. Ia menjelaskan, banyak lulusan perguruan tinggi yang tidak segera terserap pasar kerja lokal sehingga perlu mulai memikirkan peluang karier internasional.

Sri Mulyani Tetapkan Biaya Perjalanan Dinas ASN, Tertinggi Hampir Rp 400 Juta!

“Di Jawa Tengah hampir satu juta pengangguran belum terserap. Anda (mahasiswa) calon tenaga kerja yang tidak terserap, maka segera berpikir ke luar negeri,” tegas Abdul Kadir dalam pernyataannya di acara talkshow di Semarang.

Menurutnya, bekerja di luar negeri bukan sekadar alternatif, melainkan opsi utama yang sangat potensial untuk meningkatkan kualitas hidup. Pemerintah mencatat secara nasional angka pengangguran di Indonesia telah melampaui 70 juta orang.

Jateng Gunakan Data Desa Ungkap Pengangguran, Begini Strateginya!

Dengan kondisi tersebut, peluang menjadi pekerja migran terampil akan semakin relevan. Abdul Kadir menyebut bahwa bekerja di luar negeri memberi peluang untuk memiliki karier global yang lebih menjanjikan.

Selain penghasilan lebih tinggi, pengalaman kerja di luar negeri bisa memperkaya keterampilan dan memperluas jejaring profesional.

“Justru bekerja di luar negeri jembatan kita menapak karir lebih bagus, karier global. Jadi bekerja di luar negeri bukan pilihan alternatif. Kalau menurut saya, ini pilihan paling utama,” lanjutnya.

Pemerintah pun terus memperkuat regulasi dan fasilitas perlindungan bagi calon pekerja migran Indonesia (PMI) agar proses penempatan berjalan aman dan resmi. Abdul Kadir menegaskan, bekerja ke luar negeri melalui jalur legal akan meminimalkan risiko tindak pidana perdagangan orang dan memastikan perlindungan hak pekerja di negara tujuan.

Dengan banyaknya peluang kerja internasional yang tersedia, terutama di sektor formal seperti perhotelan, konstruksi, perawat lansia, dan manufaktur, pemerintah berharap masyarakat Jawa Tengah bisa memanfaatkan peluang ini secara maksimal.

Langkah strategis ini diharapkan membantu menekan pengangguran nasional dan mendorong pertumbuhan ekonomi keluarga di daerah asal pekerja migran Indonesia