Desa Bayar Pajak Tercepat Dapat Motor! Ini Gebrakan Bupati Batang

Hadiah motor untuk desa tercepat bayar PBB di Batang
Sumber :
  • Pemkab Batang

Viva, Banyumas - Di balik program percepatan pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) di Kabupaten Batang, terselip cerita yang bukan hanya menginspirasi, tapi juga mengundang bulu kuduk berdiri.

Sampah Plastik Jadi Emas? Bupati Magelang Grengseng Ungkap Strategi Desa Mandiri Sampah

Dalam ajang evaluasi dan apresiasi kinerja PBB tingkat desa, Bupati Batang M. Faiz Kurniawan mengumumkan bahwa desa tercepat dalam membayar PBB akan mendapatkan hadiah sepeda motor, sebagai bentuk penghargaan langsung atas kontribusi mereka dalam pembangunan.

Dua desa yang mencatatkan rekor tercepat adalah Desa Kemiri Timur, Kecamatan Subah dengan Rp113 juta dan Desa Sembung, Kecamatan Banyuputih sebesar Rp102 juta. Namun, warga sekitar percaya ada energi mistis yang ikut mendorong capaian luar biasa ini.

Terancam Dibongkar! Ini Ultimatum Bupati Batang untuk Kafe di Pantai Sigandu Diberi Waktu 7 Hari

Menurut warga Desa Kemiri Timur, sejak diumumkan akan ada hadiah bagi desa tercepat, kepala desa rutin mengadakan tirakat malam Jumat dan zikir keliling balai desa.

Anehnya, setelah tirakat dilakukan selama tiga minggu berturut-turut, warga yang biasanya menunda pembayaran PBB, tiba-tiba berdatangan tanpa diundang. Salah satu warga bahkan mengaku melihat sosok misterius berpakaian putih berdiri di dekat loket pembayaran PBB setiap malam Jumat.

Anggaran, Pajak, hingga Galian C: Ini Jawaban Lengkap Bupati Batang di DPRD!

“Enggak tahu siapa, tapi katanya itu penunggu lama desa yang ikut bantu warga agar patuh bayar pajak,” ungkapnya pelan dilansir dari laman Pemkab Batang. Cerita serupa juga muncul dari Desa Sembung.

Warga menyebut suara gamelan kerap terdengar dari arah kantor desa padahal tidak ada kegiatan apapun. Bupati Batang sendiri tidak menanggapi cerita mistis ini secara langsung, namun ia menyampaikan bahwa pembangunan cepat hanya akan terwujud jika masyarakat disiplin dan taat pajak.

“Pajak adalah bahan baku pembangunan, dan kita butuh gotong royong agar Batang tumbuh dari desa-desa yang sadar kontribusi,” ucapnya dalam Sosialisasi Sengkuyung Prioritas di Pendapa Kabupaten Batang

Dengan sistem kompetitif antar desa dan hadiah yang menarik, semangat warga semakin menyala—entah karena motivasi ekonomi, atau dorongan energi tak terlihat. Yang jelas, malam di beberapa desa kini tak lagi hening.

Doa, zikir, dan sesajen mulai menjadi bagian dari strategi percepatan pembangunan. Apakah motor yang diberikan benar-benar membawa keberkahan, atau justru memanggil kembali energi gaib yang lama tertidur? Warga hanya bisa berharap, agar pembangunan yang lahir dari semangat dan pengorbanan, tak membawa bayangan dari alam seberang