Setelah 12 Hari Perang Israel dan Iran Kompak Mengaku Menang, Siapa yang Bohong?
- pexel @pixabay
“Kami sedang berhadapan dengan poros kejahatan, dan kami tidak akan berhenti sampai misi ini selesai,” tegas Netanyahu dalam pernyataan resminya dilansir dari Reuters.
Namun di sisi lain, Presiden Iran Masoud Pezeshkian tak tinggal diam. Dalam konferensi pers, ia juga mengklaim bahwa Iran-lah yang sebenarnya menang. Menurutnya, keberhasilan Iran mempertahankan kedaulatan nasional dan memaksa Israel menghentikan serangan adalah bentuk kemenangan strategis.
Pezeshkian bahkan menyatakan kesiapan untuk berdialog asal Israel tidak melanggar gencatan senjata. Meski gencatan senjata telah disepakati, ketegangan belum benar-benar mereda.
Wilayah udara Iran masih ditutup hingga Rabu mendatang demi alasan keamanan, sementara di Tel Aviv, militer Israel masih dalam posisi siaga penuh. Di tengah situasi yang rawan ini, Presiden AS Donald Trump turut bersuara lantang.
Ia mengecam kedua negara karena dinilai melanggar kesepakatan damai, terutama setelah muncul laporan bahwa Israel tengah merencanakan serangan lanjutan ke Iran. Publik internasional kini dibuat bingung: siapa sebenarnya yang memenangkan perang ini?
Apakah benar fasilitas nuklir Iran lumpuh total? Ataukah pernyataan Israel hanya strategi politik untuk memperkuat posisi domestik dan internasional? Yang jelas, meski peluru berhenti ditembakkan, perang narasi dan propaganda masih terus berlangsung.