Viral Jalan Rusak di Tayem Cilacap, Tapi Tak Ada Warga Komplain? Ini Penjelasan Lengkapnya

Ilustrasi Akses jalan Tayem Cilacap Kabarnya Rusak
Sumber :
  • pexel @Guillaume Meurice

Viva, Banyumas - Jagat maya sempat diramaikan dengan isu jalan rusak di wilayah Tayem Cilacap, tepatnya di Kecamatan Karangpucung, yang disebut-sebut sebagai dampak dari proyek pemasangan bronjong oleh BBWS Citanduy. Proyek ini memang menggunakan akses di belakang SMP Ahmad Yani sebagai jalur masuk alat berat dan pengangkutan material.

Mengenal Daun Dadap, Penangkal Petir Warisan Leluhur di Cilacap

Namun muncul pertanyaan, benarkah proyek ini menimbulkan keberatan dari warga? Faktanya, hingga kini tak ada warga komplain secara resmi kepada pemerintah desa maupun pihak sekolah terkait kondisi jalan rusak tersebut.

Bahkan pihak sekolah dan yayasan menyatakan sejak awal telah memberikan izin penggunaan akses jalan.

Geram! Warga Paguyangan Brebes Kesal Akses Jalan Tak Kunjung Diperbaiki, Lubang Dimana-Mana

Mereka pun tidak mempermasalahkan kondisi jalan karena memahami proyek belum selesai dan akan ada perbaikan setelah pekerjaan rampung.

Hal senada disampaikan langsung oleh Kepala Desa Tayem Cilacap, yang menyatakan bahwa tak ada warga komplain dan justru proyek bronjong sangat dibutuhkan untuk mencegah kerusakan lebih parah akibat banjir dan erosi.

Mie Pangsit Yamin Viral Buka Cabang Baru di Purwokerto! Tempat Luas, Rasa Makin Juara

Ia juga menjelaskan bahwa jalan rusak yang dipermasalahkan sebelumnya merupakan tanah kebun hibah yang belum memiliki pengerasan, sehingga wajar bila kondisi tanahnya labil saat dilalui alat berat.

Mengutip informasi yang diunggah akun Instagram @cilacap_info.id, Kepala Sekolah SMP Ahmad Yani Karangpucung angkat bicara. Ia membenarkan bahwa proyek pemasangan bronjong menggunakan akses jalan belakang sekolah untuk pengangkutan material dan alat berat.

Namun, ia menegaskan bahwa sejak awal pihak pelaksana sudah pamit dan meminta izin secara resmi. Baik pihak sekolah maupun yayasan tidak mempermasalahkan jalan itu digunakan, karena mereka memahami bahwa perbaikan akan dilakukan setelah proyek selesai.

Lebih jauh, Kepala Desa Tayem, DB, juga memberikan penjelasan. Ia menyebutkan bahwa hingga saat ini tidak ada satu pun warga yang melaporkan keluhan atau keberatan terkait kerusakan jalan kepada pihak desa.

Bahkan, ia menyayangkan munculnya pemberitaan yang tidak sesuai dengan fakta lapangan. Menurutnya, jalan tersebut sebelumnya merupakan tanah kebun hibah untuk sekolah dan memang belum memiliki pengerasan permanen.

Rencana pemasangan bronjong ini sangat penting karena kondisi SMP Ahmad Yani sering mengalami banjir, dan tanah di belakang sekolah terus mengalami erosi. Tanpa solusi segera, bangunan sekolah terancam roboh.

Oleh karena itu, bantuan dari BBWS Citanduy sangat diapresiasi oleh pihak sekolah sebagai langkah penyelamatan. Kepala Desa menegaskan bahwa proyek ini merupakan langkah strategis jangka panjang dan meminta semua pihak untuk bersabar sampai pengerjaan rampung.

Setelah itu, akses jalan yang digunakan akan diperbaiki sesuai komitmen awal. Maka dari itu, kabar viral soal jalan rusak dan dugaan ketidaknyamanan warga ternyata tak sesuai kenyataan.

Faktanya, masyarakat mendukung proyek ini karena manfaatnya sangat besar bagi keselamatan sekolah dan lingkungan sekitar