Rute Ekstrem dan Pemandangan Gila! Ini Pengalaman di Dieng Caldera Race 2025
- Pemprov Jateng
Viva, Banyumas - Dieng Caldera Race 2025 kembali memukau para pelari dari berbagai daerah dengan tantangan yang tidak biasa. Event ini menghadirkan rute ekstrem yang memaksa peserta menaklukkan tanjakan curam, jalur licin, hingga trek berbatu.
Namun, di balik kerasnya medan, terdapat pengalaman berharga yang tak terlupakan bagi para trail runner. Keunikan Dieng Caldera Race 2025 bukan hanya terletak pada tantangannya, tapi juga pada suguhan visual yang luar biasa.
Para peserta disuguhi pemandangan gila seperti lautan awan di pagi hari, hamparan hutan pegunungan, dan panorama dataran tinggi yang memanjakan mata. Kombinasi antara keindahan dan kesulitan medan menciptakan pengalaman luar biasa yang tak banyak ditemukan di lomba lari lainnya.
Tak heran jika Dieng Caldera Race 2025 menjadi agenda wajib bagi pelari yang haus akan tantangan dan keindahan alam. Dengan rute ekstrem yang menguji batas fisik dan pemandangan gila yang memanjakan jiwa, ajang ini berhasil menyatu dalam satu kata: pengalaman.
Sebuah event sport tourism yang tak sekadar lomba, tetapi juga petualangan alam penuh cerita. Tercatat hampir 2.000 pelari dari berbagai daerah di Indonesia, termasuk peserta mancanegara, ambil bagian dalam event tahunan ini.
Ada empat kategori yang ditawarkan: Fun Trail 10K, Trail 25K, Ultra Trail 45K, dan kelas tertinggi Ultra Trail 85K. Yang terakhir ini menantang peserta untuk melintasi beberapa gunung sekaligus, seperti Gunung Bismo, Gunung Sibuthak, Gunung Si Kendil, hingga dataran tinggi Dieng.
Bagi mereka yang menempuh Ultra Trail 85K, medan berbatu, tanjakan curam, dan jalur hutan menjadi sajian utama.
Namun, semuanya terbayar lunas saat peserta tiba di puncak-puncak tertentu yang menawarkan pemandangan spektakuler: langit terbuka, hamparan kabut pagi, hingga hijaunya pegunungan Wonosobo yang membentang luas.
“Rutenya asyik, masih bisa lari-lari cantiklah,” ujar Sinta (47) dikutip dari laman Pemprov Jateng pada 23 Juni 2025, peserta asal Jakarta yang baru pertama kali ikut trail run.
Ia mengaku tertarik ikut karena cerita dari teman-temannya yang pernah merasakan sensasi Dieng Caldera Race sebelumnya. Sekretaris Daerah Provinsi Jateng, Sumarno, yang juga turun sebagai peserta Trail 25K, menyebut kegiatan ini sebagai strategi menggabungkan pariwisata dan olahraga dalam satu paket.
“Event seperti ini penting untuk mendongkrak perekonomian lokal,” ujarnya. Pemprov Jateng berharap gelaran seperti ini bisa diperbanyak dan ditingkatkan hingga berskala internasional.
Dengan banyaknya peserta dan antusiasme masyarakat, Dieng Caldera Race menunjukkan bahwa sport tourism punya potensi besar untuk terus dikembangkan