Dulu Ramai Kini Lengang, Terminal Tipe A Cilacap Kehilangan Penumpang, Kondektur Hanya Andalkan Pedagang
- pexel @ Ahmet Taha Akkaya
Viva, Banyumas - Keadaan Terminal Tipe A Cilacap kini jauh dari kata ramai. Suasana yang dulunya penuh aktivitas kini tampak sepi, hanya terlihat bus-bus yang parkir tanpa ada penumpang yang naik maupun turun.
Situasi ini mulai memengaruhi para pekerja terminal, termasuk kondektur yang kesulitan mendapatkan penumpang dan kini terpaksa andalkan pedagang sebagai pengguna rutin.
Banyak kondektur mengeluhkan kondisi Terminal Tipe A Cilacap yang semakin sepi. Mereka menyebut bahwa jumlah penumpang umum terus menurun, dan sebagian besar yang masih setia menggunakan jasa bus hanyalah para pedagang. Kondisi ini membuat kondektur hanya bisa andalkan pedagang untuk tetap menjalankan trayek harian mereka.
Dampak dari Terminal Tipe A Cilacap yang sepi tidak hanya dirasakan oleh kondektur, tetapi juga oleh pedagang kecil di sekitar terminal. Jumlah penumpang yang menurun drastis memicu lesunya aktivitas ekonomi.
Kini, banyak pelaku transportasi dan usaha kecil menggantungkan harapan pada pedagang yang masih menggunakan bus, menjadi tumpuan utama saat moda lain kian digemari.
Salah satu pihak yang paling merasakan dampaknya adalah para kondektur. Susilo, kondektur bus trayek Cilacap–Kroya–Purwokerto, mengaku bahwa jumlah penumpang terus menurun dalam beberapa tahun terakhir.
Dilansir dari laman Instagram @pesonacilacap, Susilo mengungkapkan saat ini yang naik cuma pedagang, anak sekolah dari desa jarang naik bus, banyak yang pilih ojek online.
Fenomena ini menunjukkan perubahan besar dalam pola transportasi masyarakat. Moda bus, khususnya yang beroperasi dari terminal tipe A Cilacap, mulai ditinggalkan karena kemudahan transportasi berbasis aplikasi serta minimnya kenyamanan di fasilitas publik.
Akibatnya, kondektur dan sopir bus makin sulit mengandalkan penumpang umum, dan kini lebih banyak bergantung pada pedagang yang rutin bepergian membawa barang dagangan mereka ke kota.
Terminal tipe A Cilacap sepi bukan hanya berdampak pada pengemudi dan kondektur, tetapi juga pedagang kecil di dalam area terminal. Penurunan lalu lintas orang membuat kios-kios makanan dan toko kelontong kehilangan pelanggan.
Kondisi ini perlahan menggerus ekonomi mikro yang sebelumnya tumbuh subur di sekitar terminal. Pemerintah daerah diharapkan mengambil langkah konkret untuk menghidupkan kembali terminal tipe A Cilacap.
Selain meningkatkan layanan, perlu inovasi dalam menarik kembali minat masyarakat terhadap angkutan umum. Jika tidak, terminal bisa terus sepi, dan ribuan pekerja kecil kehilangan penghidupan mereka