Negosiasi Tertunda, Sopir Truk Jepara Pilih Blokade Jalan daripada Bertemu Wakapolres Soal ODOL
- pexel @ hitesh Sarain
Viva, Banyumas - Puluhan sopir truk melakukan aksi blokade jalan di kawasan perempatan Gotri, Kalinyamatan, Jepara, Kamis malam (19/6/2025). Aksi itu merupakan respons atas kebijakan UU ODOL yang mereka nilai memberatkan. Karena negosiasi tertunda, para sopir truk memilih blokade jalan sebagai bentuk tekanan, daripada bertemu dengan Wakapolres Jepara yang dinilai belum cukup mewakili otoritas pengambil keputusan.
Situasi semakin memanas saat negosiasi tertunda karena sopir truk bersikeras ingin bertemu langsung dengan Kapolres, bukan Wakapolres. Blokade jalan yang mereka lakukan sejak pukul 19.00 WIB hingga menjelang subuh membuat lalu lintas lumpuh total.
Para sopir truk menegaskan bahwa aksi mereka bukan sekadar protes biasa, melainkan bentuk kekecewaan mendalam atas lambannya respons terhadap keluhan mereka.
Dengan negosiasi tertunda, sopir truk semakin teguh dalam pendirian untuk pilih blokade jalan daripada bertemu Wakapolres. Mereka menganggap bahwa pertemuan tersebut tidak akan menghasilkan solusi konkret terhadap keberatan mereka terhadap UU ODOL.
Hingga Jumat pagi, blokade memang telah dibuka, tetapi tuntutan untuk audiensi langsung dengan Kapolres tetap mereka sampaikan sebagai syarat utama penyelesaian masalah.
Dikutip dari laman Instagram @jeparakekinian, Blokade dilakukan dengan cara memarkirkan sekitar 30 unit truk di sepanjang jalan, yang mengular hingga ke beberapa titik di sekitar Simpang Gotri.
Akibatnya, lalu lintas lumpuh total dan petugas harus mengalihkan arus ke jalur alternatif untuk menghindari kemacetan yang semakin parah. KBO Satlantas Polres Jepara, Ipda Badar Amri Yahya, mengatakan pihaknya telah mencoba menjalin komunikasi dan mengatur pertemuan antara sopir truk dengan Wakapolres.
Namun, para sopir menolak dan bersikeras untuk berdialog langsung dengan Kapolres Jepara.
Keinginan itu menjadi alasan utama mereka tetap bertahan di lokasi hingga dini hari. Pihak kepolisian hingga saat ini belum melakukan penindakan terhadap truk yang diduga melanggar aturan ODOL.
Pendekatan yang diambil masih bersifat persuasif, mengingat kompleksitas dampak ekonomi dari kebijakan tersebut. Kondisi lalu lintas di sekitar perempatan Gotri kini telah kembali normal.
Tidak terlihat lagi truk-truk parkir di badan jalan. Arus kendaraan terutama dari pekerja yang melintas menggunakan sepeda motor tampak lancar.
Aksi ini menjadi bagian dari gelombang penolakan kebijakan ODOL yang dirasakan merugikan sopir dan pemilik truk.
Dengan menolak bertemu Wakapolres, para sopir ingin menunjukkan bahwa mereka menganggap isu ini cukup serius dan perlu perhatian langsung dari pejabat tertinggi di wilayah hukum Polres Jepara