UNCDF Pilih Banyumas! Ada Apa di Balik Hibah Rp2,4 Miliar Ini?
- pemkab banyumas
Sebagai gantinya, dana disalurkan melalui mekanisme khusus yang melibatkan dua mitra pelaksana, yaitu PT BIJ dan Green Prosa.
“Saya sangat terbuka terhadap semua bentuk hibah, asalkan sesuai aturan dan tujuannya jelas—yakni memperkuat sistem pengelolaan sampah kita,” ujarnya saat pertemuan dengan perwakilan UNCDF, Green Prosa, dan KLHK di Ruang Joko Kahiman yang dilansir dari laman Pemkab Banyumas.
Dari total hibah tersebut, sekitar USD 120.000 akan difokuskan untuk meningkatkan kapasitas produksi Refuse Derived Fuel (RDF) dari 8 ton menjadi 56 ton per hari hingga akhir 2025.
RDF adalah bahan bakar alternatif yang berasal dari sampah non-organik dan menjadi solusi pengurangan beban Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sekaligus mendukung ketahanan energi daerah.
Sebagian dana lainnya disalurkan kepada Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM), salah satunya KSM Brayan di Desa Tanjung, yang akan menjadi lokasi proyek percontohan.
KSM ini telah aktif mengedukasi masyarakat tentang pentingnya memilah sampah dari sumbernya.
“Pemilahan dari hulu bisa memangkas hingga 40% biaya pengolahan. KSM Brayan jadi contoh bagaimana partisipasi warga bisa berdampak besar,” jelas perwakilan Green Prosa.