Kemacetan Kaligawe Sayung Disebut Bisa Terurai, Ini Strategi Terbaru Pemprov Jateng
- Pemprov Jateng
Viva, Banyumas - Kemacetan di ruas Kaligawe–Sayung menjadi perhatian utama pemerintah, terutama di titik KM 9 depan Pabrik Polytron. Untuk mengurai kemacetan yang kerap mengular hingga Kaligawe, strategi terbarunya adalah melakukan penutupan akses U-Turn yang selama ini menjadi salah satu penyebab utama perlambatan arus lalu lintas.
Rekayasa ini diharapkan mampu mempercepat pergerakan kendaraan dan meminimalisasi antrean panjang di jalur vital tersebut. Penerapan strategi terbaru ini melibatkan pemasangan concrete barrier di median jalan sebagai upaya permanen untuk menangani kemacetan di sepanjang jalur Kaligawe–Sayung.
Pembatas beton dinilai lebih efektif karena tidak mudah digeser seperti water barrier sebelumnya. Melalui langkah ini, pemerintah berharap arus kendaraan bisa segera terurai, terutama di titik-titik yang rawan stagnasi lalu lintas.
Pihak Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) menyebut bahwa strategi terbaru ini akan dievaluasi dalam satu hingga dua bulan ke depan.
Jika terbukti efektif mengurai kemacetan Kaligawe–Sayung, maka rekayasa ini akan dipermanenkan.
Harapannya, upaya ini tak hanya terfokus pada kelancaran lalu lintas, tetapi juga sebagai solusi terpadu menghadapi banjir rob yang turut memperparah situasi kemacetan di kawasan tersebut.
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah melalui Dinas Perhubungan telah lebih dahulu memasang water barrier sebagai upaya awal pengendalian lalu lintas.
Kini, langkah tersebut diperkuat oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) yang menginstruksikan pemasangan concrete barrier, struktur beton yang lebih kokoh, untuk menggantikan pembatas plastik yang mudah digeser.
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 3.1 BBPJN Jateng–DIY, Iwan Susanto, menjelaskan bahwa pemasangan concrete barrier akan berlangsung selama tiga hari ke depan.
Tujuannya untuk membatasi perputaran kendaraan yang kerap menyebabkan kemacetan parah.
“Biasanya water barrier bisa digeser, tapi dengan beton ini lebih kokoh. Kita akan evaluasi dalam satu hingga dua bulan. Kalau efektif, akan dipermanenkan,” ungkap Iwan dilansir dari laman Pemprov Jateng pada 12 Juni 2025.
Sementara itu, U-Turn alternatif telah disiapkan di KM 12, guna mengalihkan manuver kendaraan. Iwan mengimbau masyarakat agar memahami perubahan ini, karena kebijakan ini demi kenyamanan bersama.
Selain itu, Dishub Jateng juga menyiagakan petugas untuk mengatur lalu lintas selama masa transisi.
Rencana ini tak lepas dari respons atas aspirasi warga yang terdampak banjir rob dan macet berkepanjangan.
Penutupan median U-Turn ini juga sudah melalui kajian teknis oleh pihak berwenang. Kepala Dishub Jateng, Arief Djatmiko, menyatakan, penataan ini bertujuan untuk memperlancar arus dan mengurangi titik kemacetan yang selama ini menjadi keluhan masyarakat.
Dengan sinergi antara Pemprov Jateng dan Kementerian PUPR, diharapkan rekayasa ini bisa menjadi solusi jangka panjang bagi warga Sayung dan sekitarnya yang selama ini terdampak banjir dan kemacetan kronis